SURABAYA, Beritalima.com-
Pengalaman studi di luar negeri menjadi cita-cita banyak mahasiswa. Termasuk untuk Salva Azzahra, sejak kecil ia memiliki impian untuk bisa belajar di luar negeri.
Salva akhirnya mendapat kesempatan itu melalui exchange dalam skema Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2024.
“Aku pengen explore sisi dunia yang belum pernah aku lihat. Belajar budaya dan bahasa mereka. Terus cari pengalaman dengan lingkungan dan sistem pembelajaran yang beda,” ungkap Salva.
Malaysia menjadi pilihan Salva karena memiliki perguruan tinggi dengan peringkat dunia yang bagus di antara negara di ASEAN. Pilihan Pilihan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Unair itu jatuh ke Universiti Malaya.
Menurutnya, lokasi Universiti Malaya yang berada di ibu kota memudahkan mahasiswa internasional untuk mengakses kota-kota lain di Malaysia.
Jadi Volunteer Pengajar
Selain mendapat pelajaran akademik, di sana Salva turut berkontribusi dalam kegiatan sosial. Ia berkesempatan mengajar anak-anak Indonesia di Malaysia yang kesulitan mendapat akses pendidikan.
Setiap Senin, ia mengajar di daerah Pantai Dalam. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Universiti Malaya sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pemerataan akses pendidikan.
“Materi yang diajarkan beda-beda tiap minggu. Jadi minggu lalu aku ngajar menggambar, terus minggu ini agama Islam,” ungkapnya.
Lewat pengalamannya menjadi sukarelawan, Salva turut belajar cara menyusun pembelajaran yang interaktif dan engaging. Lewat kegiatan itu pula wawasan Salva soal kondisi pendidikan menjadi lebih terbuka.
Bagi Salva, perbedaan karakter tiap anak menjadi tantangan tersendiri yang harus ia hadapi. Kesulitan membaca yang terjadi di beberapa anak membuat Salva harus memahami cara mengakomodasi tiap-tiap anak sesuai kemampuannya.
“Ada yang udah dewasa dan ngerti banyak hal, tapi ada juga yang belum. Jadi harus benar-benar diperhatikan gitu kalo ngajar,” ujarnya.
Selain menjadi sukarelawan pengajar, Salva juga mengembangkan pengalaman multikulturalnya lewat komunitas yang ada di Universiti Malaya Global.
Misalnya, Malay class dan Korean class. Kegiatan yang ia ikuti mulai dari kelas bahasa, budaya, creative arts, dan banyak lagi. Salva mengikuti berbagai kegiatan tersebut guna memaksimalkan kesempatannya belajar di luar negeri.(Yul)