beritalima.com- Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Papua dan Papua Barat (PB) mengutuk aksi penganiayaan terhadap Jurnalis (wartawan),Kontributor NET TV Madiun,Sony Misdananto (30) yang dilakukan sejumlah oknum berseragam anggota TNI AD (Angktan Darat),Minggu (2/10/2016) siang.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua IJTI Papua dan Papua Barat,Richardo Hutahaean melalui,Kepala Bidang Advokasi dan Kesejahteraan,Chanry Andrew Suripatty kepada Berita Lima melalui via telephon seluler dan WhatsApp,Senin (3/10/2016) malam.
“Kronologisnya,saat yang bersangkutan jalankan aktivitas peliputan,mengambil gambar konvoi PSTH yang menabrak pengendara jalan di depan markas TNI.Lalu ada oknum TNI yang melakukan aksi kekerasan terhadap peserta konfoi.Disaat,Sony mengambil gambar tiba-tiba ada oknum TNI dibelakangnya dan langsung menghajar Sony”,ujar,Chanry.
Chanry,yang juga sebagai Jurnalis (wartawan) MNC Media wilayah Papua Barat menyampaikan,kondisi,Sony Misdananto saat ini mengalami luka lebam di pelipis mata sebelah kiri,dan mengalami shok.Dan Sony,saat ini tengah diperiksa oleh anggota DENPOM TNI AD Madiun.
“Atas tindakan kekerasan semena-mena tersebut,kami Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Koordinator Daerah,Papua dan Papua Barat menyatakan sikap,mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan oknum TNI AD terhadap teman kami,Sony Misdananto”tegasnya.
Berikut isi pernyataan IJTI Papua dan Papua Barat :
1. Mengutuk keras tindakan semena-mena oknum TNI terhadap insan pers
2. Mendesak Panglima TNI Jenderal,Gatot Nurmantyo segera turun tangan untuk membenahi perilaku anggotannya yang semena-mena.
3. Mendesak DENPOM TNI untuk menindak para pelaku yang telah menghajar Sony Misdananto sesuai hukum yang berlaku.
4. Mendorong Dewan Pers dan juga Komnas HAM RI,untuk mengusut tuntas setiap tindakan yang mengancam keselamatan Jurnalis (wartawan).
5. Menyerukan seluruh wartawan baik cetak dan elektronik untuk memboikot setiap liputan kegiatan yang dilakukan oleh TNI.
6. IJTI Papua dan Papua Barat menayakan kelanjutan proses hukum atas tindakan arogan oknum TNI,di Medan beberapa waktu lalu,yang terkesan didiamkan.(Zainal)