ACEH, Beritalima – Para pemangku kebijakan dari dinas terkait dihimbau agar intens melakukan sosialisasi pengolahan ikan tuna yang baik dan benar. Hal tesebut disampaikan Plt Gubernur Aceh Mayjen TNI Purn Soedarmo ketika meninjau pusat pengolahan tuna milik PT Aceh Lampulo Jaya Bahari.
Pengolahan dan penanganan yang tepat pada tuna akan berpengaruh terhadap kualitas dari ikan tuna yang selama ini di Oleh di Aceh, disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Mayjen TNI Purn Soedarmo, di Komplek Pelabuhan Pendaratan Samudera Lampulo Aceh, Minggu siang,05-02-2017.
Ikan tuna yang telah dihasilkan oleh Nelayan Aceh memiliki kualitas yang bagus, maka dinas terkait harus Rutin menggelar sosialisasi kepada para Nelayan tentang bagaimana mengolah ikan tuna, karena dengan pengolahan yang tepat, maka kualitas tuna Aceh akan baik, hal ini tentu berimbas pada nilai jual dan kesejahteraan nelayan,” ujar Soedarmo.
Dalam kunjungannya, Gubernur yang di dampingi Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh, Ir. Diauddin, juga berkesempatan untuk melihat proses packing dan pembekuan di cold storage, serta mendapatkan penjelasan singkat dari Johanes selaku General Manager PT Aceh Lampulo Jaya Bahari.
Tak hanya ikan tuna, perusahaan tersebut juga memasarkan Gurita yang pasokannya selama ini berasal dari Nelayan Sabang dan Pulo Aceh. PT Aceh Lampulo Jaya Bahari mengekspor ikan tuna beku ke Singapura sebanyak tiga kali Perminggu.
Selain berkunjung ke pusat pengolahan tuna, Gubernur dan rombongan juga berkunjung ke Kanntor Syahbandar yang juga berada di komplek Pelabuhan Pendaratan SamuderaLampulo.
Untuk diketahui bersama, PPS Lampulo adalah satu diantara tujuh PPS yang ada di seluruh Indonesia. Tiga diantaranya berada di Pulau Sumatera, yaitu di Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Aceh.
Sementara itu, Quality Control PT Aceh Lampulo Jaya Bahari, Maya Sari menjelaskan, bahwa Grade ikan tergantung pada proses pengolahannya, jadi jika saat mendapatkan ikan namun perlakuan terhadap ikannya salah maka akan berpengaruh terhadap kualitas ikan tersebut.
Saat ditangkap, ikan tuna akan mengeluarkan Enzim yang berpengaruh pada kualitas dagingnya, semakin lama dia hidup maka akan semakin banyak tuna tersebut mengeluarkan enzim yang akan berpengaruh negatif bagi kualitas tuna. Ada beberapa tips dan kiat yang sudah kami sampaikan kepada para nelayana agar tuna yang dihasilkan memiliki kualitas daging terbaik, namun tidak semua nelayan mengaplikasikan hal tersebut,” kata Maya Sari.
Dalam kunjungan tersebut, Soedarmo turut didampingi Istri, Ida Yuliati, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh serta Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh,’’(Aa79)