JAKARTA, beritalima.com – Ikatan UKM Bisnis Indonesia (IKUBI) adakan buka puasa bersama dan santunan kepada 16 anak yatim, Minggu (27/5/2018), di bilangan Buaran Raya, No.2, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Sebelum acara dimulai kegiatan buka puasa bersama dan santunan anak yatim. Kelompok musik robbana lebih dulu menampilkan lagu-lagu qosidahan. Penampilan lagu-lagu qosidahan itu dilaksanakan oleh Hadroh Nurul Ihsan pimpinan Ustadzah Tuty Alawiyah.
Sementara pada rangkaian acara buka puasa bersama, Ust. H. Drs. Udin Muin, yang tausiyahnya menyampaikan tentang amal perbuatan yang dilakukan oleh setiap insan muslim. Dalam ceramahnya, Ust. Udin mengingatkan langsung kepada bapak-bapak yang hadir untuk menunjuk tangan bila sudah berusia 60 tahun lebih.
Hanya saja ketika diminta untuk menunjuk tangan, sebagian besar tidak ada yang mau menunjuk tangan. Namun kendati tidak ada yang mau menunjuk tangan bila sudah berusia di atas 60 tahun. Ia mengatakan malu-malu dan tidak mau dikatakan sudah tua melainkan maunya dikatakan masih muda.
Lain halnya kalo yang masih muda, tidak masalah mencari rejeki sebanyak-banyaknya untuk bekal hari tua nanti. Namun kalau sudah tua harus banyak-banyak introspeksi diri.
“Kalau sudah tua harus introspeksi diri dan banyak-banyak istighfar, astagfirullah al adzim sebanyak banyaknya agar nanti ketika dipanggil oleh yang maha kuasa sudah punya persiapan untuk bekal diakhirat,” pungkas.
Lebih lanjut diungkapkan Ketua Umum IKUBI kepada hadirin yang ada, ia mengatakan harus lebih banyak mendekatkan diri kepada Allah. Begitu juga dalam acara buka puasa bersama IKUBI, menurutnya sebagai ajang tali silaturrahmi, memperkenalkan diri kapada sesama UKM.
Ketum IKUBI Jarot menjelaskan bahwa dirinya yang berlatarbelakang arsitek, namun lebih banyak mengembangkan bisnis demi melancarkan usaha istrinya. Oleh karena itu sitegaskan Jarot, untuk mengembangkan usaha, telah memiliki 100 ribu anggota untuk seluruh Indonesia.
Oleh karena dalam menjalankan usaha IKUBI, ia lebih banyak mengembangkan bisnis dan network, hingga bisa dibilang mapan dan mudah untuk menjual produk hasil usaha kecil dan menengah. dedy mulyadi