MADIUN, beritalima.com- Kalapas Ardian Nova Christiawan dan seluruh Pejabat Struktural Lapas Pemuda Madiun (Lasdaun), Jawa Timur, mengikuti arahan dari Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi, Muji Raharjo, dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Teguh Wibowo, Kamis 7 April 2022.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Teleconference Gedung 1 Lantai 2 Lasdaun tersebut juga dihadiri oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) se-Korwil Madiun.
Dalam arahannya, Direktur Muji Raharjo meminta agar seluruh Kepala UPT menginternalisasi Back to Basic Pemasyarakatan hingga ke jajaran terbawah.
Menurutnya, internalisasi akan meminimalisir agar tidak terulang kembali permasalahan yang sering menjadi pertanyaan oleh publik. Seperti pelarian narapidana, penggunaan handphone di dalam penjara dan pengulangan pelanggaran oleh mantan narapidana.
“Back to Basic merupakan strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan Pemasyarakatan berdasarkan prinsip dasar Pemasyarakatan. Meliputi pelayanan tahanan, pembinaan narapidana, pembimbingan klien, keamanan dan ketertiban, perawatan kesehatan, serta pengelolaan basan dan baran. Ini masuk Tarja (Target Kinerja), harus dikejar untuk meningkatkan mutu dan kualitas,” tuturnya.
Dirinya menuturkan, memberikan pelayanan terbaik sesuai Back to Basic akan memberikan citra positif di masyarakat. Hal ini terlihat ketika warga binaan yang telah selesai masa pidana memiliki skill dari hasil pembinaan di Balai Latihan Kerja (BLK). Terutama ketika para narapidana dapat menyambung hidup bahkan membuka lapangan pekerjaan yang halal.
“Pembinaan di Lapas dan Rutan harus melihat kearifan lokal. Misalnya di Lapas 1 Madiun ada pembuatan batik. Di Lapas Pemuda Madiun ada pembuatan sambel pecel. Ini penting. Jadi mindset di masyarakat gak mikir aneh-aneh ke Lapas atau Rutan,” kata Direktur Muji dengan logat khas Bali.
Mendukung pernyataan dari Direktur Muji Raharjo, Kadivpas Kanwil Kumham Jatim Teguh Wibowo menekankan agar Lapas dan Rutan menjadi lembaga yang bersinar dibandingan dengan Aparat Penegak Hukum (APH) lainnya. Yakni dengan menunjukkan prestasi hasil dari terobosan untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat.
“Ada tiga hal penting yang harus dilakukan oleh Lapas dan Rutan untuk jadi bersinar. Pertama, loyalitas. Karena kita memiliki aturan yang mengikat, kalau tidak loyal tidak bisa. Kedua, kerja bagus. Kerja yang bagus akan menghasilkan prestasi, jangan terpaku di zona nyaman, harus beprestasi. Yang ketiga, kerja ikhlas. Kerjakan tugas dari pimpinan tanpa mengeluh, saya tidak mau anggota saya banyak mengeluh,” tegasnya.
Sementara itu, Kalapas Ardian Nova Christiawan, menyatakan, sanggup melaksanakan internalisasi Back to Basic Pemasyarakatan hingga lini terbawah. Selain itu, pihaknya juga sanggup melakukan tiga pesan penting dari Kadivpas Teguh, yakni Loyal, Kerja Bagus dan Kerja Ikhlas.
“Kami siap menjaga marwah. Dengan cara menguatkan Tusi (tugas dan fungsi),” tandasnya. (Humas/editor Dibyo).