Sejalan dengan derasnya arus globalisasi di segala bidang, hal ini menuntut kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan kesadaran terhadap perkembangan ancaman negara, yang harus dimiliki oleh prajurit TNI sebagai garda terdepan dan menjaga benteng terakhir pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal tersebut disampaikan dalam amanat Asisten Personel (Aspers) Panglima TNI Marsda TNI Bambang Samoedro yang dibacakan oleh Waaspers Panglima TNI Brigjen TNI Heri Purwanto, S.E., M.M. saat membuka Seminar Manajemen Intelijen Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Intelijen 2017 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (21/3/2017).
Lebih lanjut Aspers Panglima TNI menyampaikan bahwa dalam rangka mewujudkan peningkatan profesionalisme prajurit TNI di bidang pendidikan sampai dengan strata tertinggi merupakan suatu hal yang sangat strategis dalam mendukung tugas pokok TNI serta karir prajurit TNI.
“Kegiatan seminar ini merupakan momentum yang sangat tepat dalam membentuk pola pikir serta membuka wawasan para perwira TNI khususnya di bidang intelijen, sehingga memiliki kesadaran dini dalam mengantisipasi berbagai bentuk ancaman terhadap keutuhan dan kedaulatan negara Indonesia yang sangat kita cintai ini,” kata Marsda TNI Bambang Samoedro.
Seminar yang berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 21 s.d. 23 Maret 2017 diikuti 35 perserta dan diisi oleh pemateri-pemateri profesional dari dalam maupun luar TNI, seperti Waasintel Panglima TNI Brigjen TNI Andjar Wiratma, Prof. Dr. Amril Gafftar Sunny, Drs, MS, S.E, M.M. dan Prof. Dr. Catharine Dewi W., S.H., M.M.
Sementara itu, Waaspers Panglima TNI mengucapkan terimakasih serta penghargaan kepada pihak STIMA IMMI yang telah memberikan pembelajaran melalui program Pasca Sarjana Magister Manajemen Intelijen bagi personel TNI, dikarenakan program tersebut dianggap sangat aplikatif dalam mendukung pelaksanaan tugas yang akan dihadapi oleh para Perwira TNI ke depan.