Yonatas Nahak, S.Pd : Masyarakat Datang Pada Saya Dan Berkata : “Kami cuma masyarakat , Tidak Mampu Melawan, Karena Diancam bila sekolah ini berjalan maka Polisi akan tangkap kami”
SURABAYA, beritalima.com – Menyikapi Penutupan Sekolah Dasar Negeri Oevetnai NOVIANUS LAKA BEREK ‘KETUA UMUM IKATAN MAHASISWA MALAKA (IMMALA) SURABAYA mengatakan bahwa sebenarnya pendirian sekolah dasar negeri oevetnai ini telah memenuhi syarat sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 4 ayat (1) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.36 Tahun 2014 Tentang Pendirian Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah sehingga kebijakan penutupan yang di keluarkan oleh Bupati Kabupaten Malaka tersebut tidak berdasar dan harus ditinjua ulang ujar Aktifis GMNI yang akrab disapa Nofri ini .
Sementara bapak Yonatas Nahak, S.Pd ( Ketua Komite SMAN Kelas Jauh Weliman ) dalam wawancara nya dengan kami mengatakan bahwa Masyarakat sudah bahu-membahu dengan segala keterbatasan mendirikan gedung sekolah itu lalu tiba tiba pemerintah putuskan itu tidak layak dan menutupnya sepihak . Masyarakat sangat sedih dengan kebijakan sepihak Bupati Malaka yang telah menutup sekolah-sekolah di Malaka. Masih menurut bapak Yonas , banyak masyarakat yang datang pada nya dan mengungkapkan kesedihan nya . kami sangat sedih, kami sudah berupaya supaya anak-anak kami sekolah, kenapa Bupati tutup sekolah ini ? , Kami cuma masyarakat biasa , kami diancam bila sekolah ini berjalan maka Polisi akan tangkap kami, begitu lah ungkapan yang di sampaikan masyarakat pada Yonas . Bahkan Menurut Yonas Guru-guru diancam akan dimutasi (bagi PNS), dan Pegawai Honor Daerah atau Pekerja Kontrak diancam untuk dikeluarkan .
Bahkan Sekarang anak-anak sekolah banyak yang tidak mampu pergi ke sekolah karena jaraknya yang jauh, dan Orang tua/wali murid yang ekonominya pas-pas’an sangat merasa keberatan jika setiap hari harus mengeluarkan biaya RP. 20.000 hanya untuk ongkos ojek pulang pergi ke sekolah .
hal itulah yang membuat para orang tua mereka akhirnya memilih untuk meliburkan anaknya . Ujar Yonas Dengan Nada Marah Menutup Wawancara nya dengan kami.
Atas nama keadilan Kami IMMALA Surabaya cuma ingin sekolah tersebut dibuka kembali. Karena tak ada dasar sedikit pun yang membenarkan penutupan tersebut . Jumlah muridnya 216, tenaga pendidiknya 38, lalu apa salah mereka hingga sekolah tersebut ditutup? , Satu Hal Lagi yang harus di cermati , Apakah Pelaporan ini sudah Dilaporkan Ke Pusat ?. Jika Belum Berarti Akan Tetap ada DANA BOS atau Bantuan Lain dari Pusat . Mari Kita Kawal Bersama Kawan2 Pungkas Nofri Mengakhiri Pembicaraan nya dengan kami .