Jakarta, beritalima.com| – Indonesia dan Saudi Arabia perkuat kerjasama ekonomi kreatif (ekraf). Hal ini dibahas saat Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya bertemu dengan Saudi Arabia-Indonesia Business Council di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta (17/4).
“Pertemuan ini sebagai awal untuk menjajaki potensi kolaborasi bidang ekonomi kreatif antara Indonesia dan Arab Saudi. Selain itu, kami percaya hubungan bilateral yang baik akan mempercepat pengembangan Ekraf ke berbagai negara,” ujar Riefky.
Riefky menekankan kolaborasi yang dilakukan kedua negara akan tetap mengacu pada rantai nilai yang selaras dengan apa yang telah ditetapkan Kemenekraf. “Kami punya rantai nilai mulai dari kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi. Rantai nilai ini akan berjalan jika kita berkolaborasi dan fokus. Misalnya, Arab Saudi bisa membantu di rantai nilai konsumsi atau distribusi,” terang Riefky.
Staf Khusus Menteri bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga Rian Syaf menambahkan, “dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif inklusif, kita bisa kerjasama dalam hal infrastruktur Ekraf, pemasaran, insentif, fasilitasi kekayaan intelektual, maupun perlindungan karya kreatif. Untuk 5 tahun ke depan, kita membuat prioritas mana aset kreatif yang punya keunikan tersendiri. Fokusnya, bagaimana peningkatan produk-produk lokal mendapat penetrasi pasar level luas, khususnya di internasional.”
Sementara Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi menyampaikan, ada beberpa potensi kolaborasi Arab Saudi dan Indonesia. “Arab Saudi sebagai pasar yang menguntungkan bagi ekspor ekonomi kreatif Indonesia, terutama melihat aktivitas haji dan umrah. Dalam subsektor fesyen, juga bisa dilakukan kolaborasi antardesainer kedua negara untuk mengadakan peragaan busana atau pembukaan jenama pakaian lokal di Arab Saudi. Selanjutnya, kuliner halal Indonesia (camilan, bumbu, dan kopi) bisa dipasarkan masing-masing negara. Terakhir, produk-produk kerajinan dari Indonesia pun bisa dipergunakan sebagai interior atau penunjang fasilitas hotel agar punya nilai tambah saat momen haji dan umrah,” papar Cecep.
Saudi-Indonesia Business Council menjadi salah satu dari 46 Saudi Foreign Business Councils yang dibentuk dan diawasi oleh Saudi GAFT (General Authority Foreign Trade). Salah satu tujuan terbentuknya Saudi-Indonesia Business Council untuk meningkatkan peluang investasi dari kedua negara yang berada dalam cakupan region bisnis.
Ketua Saudi-Indonesia Business Council, Ayman Bin Amin Sejiny mengungkapkan, “kami tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Banyak hal yang bisa dipelajari lebih lanjut terkait ekonomi kreatif antarkedua negara. Karena di lingkungan Asia Tenggara, Indonesia menjadi mitra potensial untuk Arab Saudi.
Jurnalis: Rendy/Abri




