Indonesia Kedatangan 4,4 Juta Dosis Vaksin Donasi COVAX

  • Whatsapp
Kali ini, vaksin yang datang adalah 4.435.200 dosis vaksin AstraZeneca yang merupakan donasi COVAX dalam tiga tahap kedatangan

JAKARTA, beritalima.com| Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian
Komunikasi dan Informatika Usman Kansong mengatakan, di awal tahun ini, pemerintah langsung
menggeber kedatangan vaksin. Kali ini, vaksin yang datang adalah 4.435.200 dosis vaksin
AstraZeneca yang merupakan donasi COVAX dalam tiga tahap kedatangan.

Usman mengatakan, dalam tahap ke-190 vaksin AstraZeneca yang tiba berjumlah 1.252.800 dosis
AstraZeneca pada Jumat (7/1/2022). Kemudian pada tahap 191 vaksin AstraZeneca yang tiba
berjumlah 1.852.800 dosis dan tahap ke-192 berjumlah 1.329.600 dosis. Keduanya tiba pada Sabtu
(8/1/2022) malam sekitar pukul 22:15 WIB. “Semua vaksin yang tiba dalam tiga tahap ini
merupakan donasi COVAX,” ujar Usman, Minggu (9/1/2022).

Bacaan Lainnya

Dia menjelaskan, Indonesia telah aktif menjalin kerja sama internasional dan multilateral termasuk
melalui WHO Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator COVAX Facility. COVAX atau COVID-19
Vaccines Global Access sendiri merupakan sebuah inisiatif global yang ditujukan untuk akses setara
untuk vaksin-vaksin COVID-19. Menurutnya, melalui COVAX juga, Indonesia terus aktif
mengkampanyekan kesetaraan akses vaksin bagi seluruh negara di dunia. “Indonesia berperan
aktif dalam upaya menyetarakan akses vaksin bagi negara-negara di dunia,” ujar Usman.

Dia memastikan, di tanah air vaksin yang datang ini akan segera didistribusikan secara proporsional
ke daerah-daerah yang membutuhkan, dalam rangka program vaksinasi nasional. Pemerintah pun
telah mencanangkan bahwa program vaksinasi ini akan terus dipercepat dan diperluas hingga
ditargetkan akan bisa rampung pada tahun 2022 ini.

“Karena itu, kedatangan vaksin secara kontinyu menjadi sangat penting demi menjaga stok vaksin
agar program vaksinasi bisa berlangsung secara lancar,” ujarnya.
Selain jaminan ketersediaan stok vaksin, upaya percepatan juga dilakukan dengan memberikan
edukasi kepada masyarakat, khususnya terkait berita-berita tidak benar alias hoaks yang banyak
beredar. Dia menyebut, di beberapa daerah, hoaks berperan memperlambat vaksinasi. Masyarakat
dibuat takut dan khawatir terhadap efek vaksinasi, yang dilebih-lebihkan dan dibesar-besarkan.
Usman mengatakan, pemerintah telah memastikan vaksin aman dan berkhasiat, proses
vaksinasinya dilakukan dan diawasi secara ketat, dan telah disiapkan juga antisipasi jika terjadi
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

“Vaksin COVID-19 yang digunakan ini aman dan berkhasiat, sudah mendapatkan izin Badan POM.
Jangan ragu dan menunda vaksinasi hanya karena mendengar isu atau kabar tidak benar yang
beredar,” katanya.

Di sisi lain, masih menurut Usman, peningkatan kewaspadaan juga dilakukan seiring
bermunculannya kasus varian Omicron yang telah masuk ke Indonesia. Karenanya, pemerintah tak
lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
“Peningkatan kewaspadaan termasuk dengan meningkatkan lagi disiplin pelaksanaan protokol
kesehatan, dan segera vaksinasi apapun jenis vaksinnya” ujar Usman.
(An)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait