JAKARTA, beritalima.com – Utusan khusus Presiden Republik Indonesia untuk Dialog Antaragama dan Kerjasama Antarnegara, bekerjasama dengan Forum Dialog Islam dan Konghucu. Acara ini yang diberi tajuk “Forum Dialog Islam-Khonghucu” bertempat di Ballroom Hotel Mandarin,” Jakarta, Indonesia, pada 4 Juni 2018.
Pada kesempatan itu hadir Ketua UKP Din Syamsudin dan dihadiri Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Uung Sendana, sedangkan Malaysia adalah H. E. Tan Sri Lee Kim Yew selaku Chairman of Chengho Multi Culture and Education Trust. Namun pada kesempatan hari itu juga, hadi seperti Hon. YB Tian Chua, Wakil presiden Partai Keadilan Rakyat Malaysia.
“Pemeluk Islam dan pemeluk Konghucu telah lama hidup berdampingan dengan harmoni yang baik. Kita perlu menjaga apa yang telah dilakukan kaum sebelum kita supaya harmoni kedua belah pihak tetap terjaga,” ujar Hon. YB Tian Chua.
Uung Sendana, Ketua Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia menjelaskan bahwa dalam pengetahuannya dengan Islam, dapat difahami dan merasakan melalui pertemuannya dengan teman-teman Muslim. Bahwa Islam bukanlah agama yang mengajarkan kekerasan dan menekan minoritas.
“Uung, terlihat dari kehidupan sehari-hari ketika berinteraksi dengan muslim di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara diucapkan Din Syamsuddin, dalam Forum Dialog Antar Agama Islam – Konghucu, digagas oleh Tan Sri Lee Kim Yew, yaitu penyerahan sulaman Mushaf berukuran besar. Mushaf al-Qur’an sulaman ini akan dihadiahkan kepada Indonesia melalui Presiden Jokowi pada malam harinya.
“Al-Qur’an ini merupakan satu-satunya mushaf Al-Qur’an yang ditulis di atas kain dengan sulaman dan dalam ukuran besar yang ada di dunia,” ujar Din kepada media. dedy mulyadi