Inflasi Jatim Bulan Juli Naik 0,15 Persen

  • Whatsapp
Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono.

SURABAYA, beritalima.com – Harga berbagai komoditas tak juga turun, meski lebaran sudah lewat. Indeks harga konsumen (IHK) atau inflasi di Jatim pada Juli 2017 tetap tinggi, 0,15 persen.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono, Selasa (1/8/2017) kemarin.

Malah, lanjut dia, ada kenaikan harga di sebagian besar komoditas, hingga mendorong kenaikan inflasi Jatim dari 128,75 pada bulan Juni 2017 menjadi 128,94 pada bulan Juli 2017.

Yang sedikit ‘menghibur’, inflasi pada bulan Juli tahun 2017 ini terbilang terendah dibanding inflasi bulan Juli tahun-tahun sebelumnya sepanjang 10 tahun terakhir.

“Sejak Juli 2008 hingga Juli 2017 selalu terjadi inflasi. Juli 2013 merupakan inflasi tertinggi, 2,96 persen. Sedangkan inflasi bulan Juli tahun ini terendah, 0,15 persen,” tandasnya.

Inflasi bulan Juli 2017 terjadi pada kelompok pengeluaran. Dari 7 kelompok pengeluaran, 6 diantaranya mengalami inflasi. Sedangkan yang deflasi hanya kelompok bahan makanan.

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, yang mencapai 0,40 persen.

Setelah itu kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan, sebesar 0,32 persen, disusul kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,21 persen.

Sedangkan inflasi kelompok sandang mencapai 0,19 persen, kelompok kesehatan 0,19 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,05 persen.

Tiga komoditas utama yang mendorong terjadinya inflasi di bulan Juli 2017 ialah angkutan udara, telur ayam ras, dan bawang merah.

Kenaikan tarif angkutan udara yang disebabkan oleh tingginya permintaan moda transportasi udara pasca lebaran atau arus mudik dan balik pada akhir masa liburan mendorong terjadinya inflasi di kelompok transpot, komunikasi, dan jasa keuangan.

Dijelaskan Teguh, pasca lebaran, stok telur ayam ras justru mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan harganya merangkak naik.

Ketersediaan stok bawang merah di pasar yang berkurang akibat adanya gagal panen di beberapa daerah juga mengakibatkan harganya naik.

Selain 3 komoditas utama tersebut, komoditas lain yang ikut-ikutan mendorong terjadinya inflasi bulan Juli 2017 adalah daun pintu, mobil, sepeda motor, bimbingan belajar, teh manis, rokok kretek filter, dan garam. (Ganefo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *