SURABAYA, beritalima.com | Infalisi di Jawa Timur pada Januari 2022 sebesar O,46 persen. Dari delapan kota IHK di provinsi ini semuanya mengalami inflasi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Dadang Hardiwan, menyampaikan itu melalui meeting zoom, Rabu (2/2/2022).
Dipaparkan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang, yakni sebesar 0,52 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Sumenep, 0,24 persen.
Menurutnya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang cukup tinggi, yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.
Dari sebelas kelompok pengeluaran, sembilan kelompok mengalami inflasi dan dua kelompok lainnya mengalami deflasi.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,24 persen, diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,53 persen.
Setelah itu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,45 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,40 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,29 persen.
Berikutnya, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,23 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,22 persen, kelompok kesehatan 0,11 persen, serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,06 persen.
Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen, dan kelompok transportasi sebesar 0,09 persen.
Disampaikan pula, tngkat inflasi tahun kalender Januari 2022 sebesar 0,46 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) tercatat sebesar 2,60 persen. (Gan)
Teks Foto: Kepala BPS Jatim, Dadang Hardiwan