Ingin Bebas Covid-19, Ini Cara Bersihkan Makanan yang Dipesan Online

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com | Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditetapkan di DKI Jakarta sejak Jumat (10/04).

PSBB berlangsung selama 14 hari dan memiliki kemungkinan untuk diperpanjang bila masih diperlukan.

Peraturan pembatasan kegiatan masyarakat selama PSBB diketahui lebih ketat daripada imbauan tetap di rumah sebelumnya.

Selain Jakarta, beberapa kota yang lokasinya berdekatan yakni Kota Depok, Bogor, Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Bekasi juga mulai menerapkan PSBB sejak Sabtu (11/04).

Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap di rumah dan menjaga jarak, bahkan meminimalisir keluar rumah untuk urusan apa pun.

Kini layanan delivery online sangat membantu dalam situasi ini.

Sayangnya, banyak yang khawatir tentang kebersihan dan kesterilan barang yang di-delivery.

Padahal selain menjaga jarak, masyarakat juga diminta tetap menerapkan hidup bersih dan sehat untuk menjaga kekebalan tubuh di tengah pandemi Covid-19 ini.

Tak hanya kebersihan diri, kebersihan rumah hingga makanan juga harus diperhatikan.

Melansir Tribunnews.com, dosen medicinal biochemistry Departemen Biokimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University Husnawati, MSi menganjurkan masyarakat agar menerapkan dan memaksimalkan pola hidup bersih sehat (PHBS) dalam segala aspek untuk mencegah penyebaran virus corona.

Hanya saja, tak semua hal bisa dipastikan kebersihannya, misalnya saja untuk barang belanjaan atau makanan siap saji yang dibeli dari luar.

Menurut Husnawati yang juga berprofesi dokter umum, hal yang harus diperhatikan ialah bagaimana membersihkan barang-barang yang datang dari luar, misalnya paket, belanjaan, pesanan makanan, dan lainnya.

Saat akan masuk rumah, lanjutnya, kita harus menganggap bahwa barang-barang yang dibawa dari luar semuanya punya risiko terkontaminasi virus.

Maka perlu untuk segera dibersihkan sebelum disentuh oleh orang lain yang ada di rumah.

Untuk barang-barang yang sifatnya awet dan tidak harus buru-buru dipakai, Husnawati menganjurkan untuk meletakkannya di tempat yang jarang dijangkau tangan dan biarkan selama tiga hari.

“Sebenarnya di bahan-bahan plastik, half life-nya virus SARS-COV2 itu sekitar 16 jam dan detection limit sampai 72 jam. Jadi, amannya dengan membiarkan tanpa disentuh selama tiga hari, insya Allah kalau ada virus yang nempel di barang-barang tersebut, virus akan hilang,” papar Husnawati dalam keterangan tertulis di laman IPB, Kamis (09/04).

Sementara untuk barang-barang yang sifatnya tidak tahan lama seperti sayur dan buah, baiknya segera dicuci dengan sabun cuci khusus yang aman untuk buah dan sayur.

Lalu untuk makanan siap saji atau delivery yang dibeli di warung makanan atau restoran, Husnawati menyarankan untuk dipanaskan lagi.

Menurutnya, pemanasan bisa mendenaturasi protein, termasuk protein pada struktur luar virus.

Tak lupa, bila harus beraktivitas ke luar rumah, baiknya secara rutin bersihkan barang-barang yang dibawa seperti tas, ponsel dan jam tangan.

“Dilap dengan tisu basah yang diberi antiseptik. Jangan gunakan disinfektan spray karena jika terhirup dapat mengiritasi mukosa saluran nafas dan berisiko menyebabkan kanker paru,” kata Husnawati.

Dengan menerapkan PHBS ditambah usaha mencegah kontaminan dari luar, maka menurut Husnawati sudah sangat cukup untuk mencegah virus COVID-19 beredar di rumah.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait