beritalima.com – Tak banyak yang tahu bahwa jahe termasuk tumbuhan berbunga. Jahe merah adalah jahe dengan bract (daun khusus) berwarna merah mirip bunga. Lebih lanjut, kenali yuk perbedaan dan khasiat jahe merah ini!
Terkenal memiliki manfaat sehat terutama untuk pencernaan, jahe memiliki ribuan spesies. Di antaranya adalah lengkuas (Alpinia galanga) dan jahe merah (Alpinia purpurata).
Genus Alpinia sendiri dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan berkat sifat anti-radang, anti-jamur, antioksidan, antimikroba, hingga anti kanker. Lebih lengkap, yuk, simak khasiat jahe merah berikut.
Anti-kanker
Jahe merah disebut bisa melakukan apoptosis yang dapat melawan kanker – dokterbabe
Normalnya, sel tubuh yang rusak atau tua akan mati dan digantikan oleh sel baru. Namun pada kanker, sel tubuh terus menggandakan diri secara tak terkendali.
Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jahe merah mampu melakukan mekanisme kematian sel terprogram yang disebut apoptosis. Mekanisme ini berpotensi menekan penyebaran sel tumor sehingga bermanfaat untuk pengobatan kanker.
Antioksidan
Dari banyak antioksidan, terdapat 3 yang terbaik yaitu senyawa fenolik, karoteinoid, dan asam askorbat. Dan penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun jahe merah memiliki kemampun antioksidan tak jauh berbeda dengan asam askorbat.
Antioksidan sendiri memiliki manfaat penting untuk kesehatan. Di mana senyawa ini dapat mencegah kerusakan sel oksidatif akibat radikal bebas, salah satu senyawa pemicu kanker.
Selain kanker, radikal bebas juga memicu ragam penyakit serius mulai dari disfungsi otak, gangguan kardiovaskular, penuaan, diabetes mellitus, dan AIDS.
Kandungan antioksidan dalam jahe merah sendiri berupa flavonoid dalam jenis rutin dan kaempferol. Di mana rutin dapat memperlancar aliran darah. Sedangkan kaempferol dapat membantu pengobatan Alzheimer.
Anti-bakteri
Jahe merah berpotensi membantu pengobatan tuberkulosis. Di mana ekstrak jahe ini memiliki sifat antibakteri dan dapat menghambat pertumbuhan Mycobacterium tuberculosis.
Ekstrak jahe merah juga dapat melawan bakteri patogen lain seperti Enterobacter aerogenes, Salmonella typhi, Streptococcus faecalis, E. coli, juga Staphylococcus aureus.
Selain itu, anti-bakteri dalam minyak dari bunga jahe merah juga dilaporkan dapat membantu membasmi penyebaran telur larva nyamuk Aedes aegypti, yaitu nyamuk penyebab demam berdarah.
Anti-jamur dan Anti-radang
Studi menunjukkan bahwa ekstrak jahe merah berpotensi melawan jamur Candida albican, yang sering menjadi penyebab infeksi jamur pada vagina. Jahe merah juga dimungkinkan memiliki sifat anti-radang sehingga dipercaya dapat meredakan arthritis (nyeri sendi).
Secara tradisional, jahe merah juga dikenal dapat mengobati sakit kepala, rematik, sakit tenggorokan, hingga ginjal. Ekstrak bunga tanaman ini juga disebut membantu meredakan batuk.
Sedang dari sisi komersial, tumbuhan rimpang penambah rasa makanan ini juga banyak dijadikan bahan baku untuk produk obat, kertas, pewarna, hingga parfum.
Jahe Merah Berbeda dengan Gari
Penjelasan khasiat jahe merah di atas bukan tentang gari, ya. Gari adalah acar jahe merah muda yang biasa disantap bersama sushi.
Warna merah tersebut dihasilkan dari jahe muda, yang memang berona sedikit kemerahan. Dan akibat proses pembuatan acar yaitu fermentasi dengan mencampurkan cuka, gula, dan garam bersama jahe.
Manfaat gari sendiri masih membutuhkan penelitian ilmiah. Namun secara umum, proses pengawetan dengan menjadikan acar membuat sajian menjadi kaya akan bakteri probiotik. Bakteri ini sendiri menyehatkan sistem pencernaan.
Meskipun baik, proses ini tetap menghancurkan vitamin yang larut dalam air pada makanan. Seperti vitamin C dan vitamin B.
Jahe merah berbeda dengan acar jahe yang biasa kamu temukan saat menyantap sushi. Jahe merah adalah salah satu spesies jahe dengan daun khusus berwarna merah. Khasiat jahe merah sangat beragam mulai dari meredakan batuk hingga kanker.
Namun, khasiat tersebut masih membutuhkan penelitian lebih lanjut, sehingga sebaiknya mengonsumsi herba ini dalam jumlah wajar saja ya!