KUPANG, beritalima.com – Pada Minggu, 17 Juli 2022, Bank NTT genap usia 60 tahun. Perayaan HUT ke-60 Bank NTT dilaksanakan di halaman depan Kantor Pusat Bank NTT, Jl W.J Lalamentik, Kota Kupang, yang dihadiri Gubernur Viktor Laiskodat, para direksi dan komisaris Bank NTT, Kepala OJK NTT, perwakilan dari Bank Indonesia NTT.
Selain itu, juga hadir para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Bank NTT memamerkan produk unggulan masing-masing, yaitu berupa souvenir, kopi, kain tenun dan produk lainnya.
Yustin S. Sadji, pemilik IKM Mindari Kupang yang ditemui wartawan media ini mengatakan, di HUT ke-60 Bank NTT semoga Bank NTT semakin jaya menuju bank devisa. “Harapan saya sebagai pelaku usaha Mindari Kupang di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 Bank NTT, adalah semoga Bank NTT semakin jaya menuju bank devisa, dan juga semakin menjadi motor penggerak ekonomi rakyat dalam memotivasi, mendorong, membina dan mendukung UMKM-UMKM yang ada di kabupaten dan kota di NTT. Dan, khususnya pelaku usaha yang ada di pelosok yang begitu kesulitan mengakses modal sehingga Bank NTT boleh menjadi bagian pertumbuhan UMKM-UMKM di pelosok NTT”, kata Yustin, warga Desa Noelbaki, kabupaten Kupang ini menambahkan.
Yustin mengatakan, Industri Kecil Mikro (IKM) Mindari yang beralamat di Lokasi Baru GG IV No.5 Belakang Terminal Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang ini merupakan IKM binaan Bank NTT sejak tahun 2014.
“Jadi Mindari itu bergerak di pengolahan hasil perikanan dan pertanian yang mengangkat potensi lokal NTT untuk dijadikan produk-produk yang punya nilai jual. Mindari ambil bagian menjaga bumi lewat pemanfaatan daun lontar menjadi kerajinan-kerajinan memberdayakan mama-mama yang ada di Oebelo”, ujarnya.
Dikatakan Yustin, produk-produk khasnya Mindari, yakni keripik gula lontar sepetika, aneka instan rimpang Vito, madu dan kerajinan lontar, kacang-kacangan dan produk lainnya. “Jadi bagaimana dengan kreativitas dan inovasi Mindari untuk mengkreasikan dan berinovasi terhadap potensi lokal yang ada di NTT. Harapannya semakin banyak pilihan konsumen dalam menikmati hasil olahan dari NTT dan juga merasa ikut berkontribusi dalam menjaga kearifan lokal dari kerajinan daun lontar dari itu sendiri”, ujarnya.
Dikatannya, Mindari sebagai binaan Bank NTT mengambil bagian bagaimana mendorong masyarakat untuk meminimalisir penggunaan tas plastik belanja.
Menurutnya, IKM Mindari menjadi binaan Bank NTT sejak tahun 2014. Kemudian di tahun yang sama menjadi wirausaha Bank Indonesia sekaligus menjadi binaan Bank NTT. Pada saat itu, Bank NTT memberikan dukungan kredit mikro senilai Rp2 juta, dan tiga tahun kemudian bisa mendapat akses melalui KUR (kredit usaha rakyat) Bank NTT untuk membangun rumah usaha Mindari.
“Saya mulai merintis usaha ini sejak tahun 2014, pada saat itu Bank NTT memberikan dukungan dana melalui kredit mikro Rp2 juta. Dengan pertimbangan Bank NTT melihat IKM Mindari baru dirintis sehingga diberikan dana sesuai kebutuhannya Rp2 juta, kemudian tahun berikutnya Rp5 juta, dan pinjaman berikutnya diberikan Rp10 juta, dan terakhir melalui KUR Bank NTT, Mindari dapat mengakses Rp75 juta untuk pengembangan usaha melalui renovasi tempat olahan dan gerai Mindari”, kata Yustin.
Dikatakan Yustin, pemasaran produk Mindari Kupang dilakukan melalui online maupun offline. “Kalau offline di Lokasi Baru GG IV No. 5 Belakang Terminal Noelbaki, Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, kabupaten Kupang. Sedangkan pemasaran online melalui Instagram Mindari Kupang, Facebook Mindari Kupang. Jadi gerai Mindari, dan juga ada e-commerce melalui Shopee tapi belum dioptimalkan dengan baik. Tahun direncanakan untuk mengoptimalkan toko api di tahun ini direncanakan toko online melalui Sophee”, ungkapnya.
Ditambahkan Yustin, IKM Mindari juga pada saat launching QRIS Bank NTT menjadi salah satu IKM yang mulai berorientasi berbasis digital lewat pembayaran QRIS Bank NTT. Dan juga melalui mobile banking B-Pung Mobile Bank NTT. (L. Ng. Mbuhang)
