DEPOK,beritalima.com
Dinilai tidak efektif ketua DPRD Kota Depok Hendrik Tangke Allo akan meninjau ulang peyertaan modal yang di kucurkan untuk PDAM Kota Depok hal tersebut di nilai karena laba yang di hasilkan oleh PDAM bukan hasil dari Investasi tetapi dari bunga bank yang mengendap.”Kalau cuma dari hasil bunga bank semua juga bisa duduk-duduk manis dapat uang yang saya mau itu hasil kerja investasi PDAM,” jelasnya,Jumat (27/07/2018).
Sementara itu Direktur Umum PDAM Tirta Asasta Depok, EE Sulaeman membenarkan bahwa setengah dari laba Rp 14 Milyar merupakan bunga dari bank tetapi dirinya menampik kalau pihaknya tidak berusaha dengan meningkatkan investasi.
“Kita tau lah investasi di PDAM itu di infrastruktur dan tidak bisa langsung menghasilkan tidak ada yang hari ini kita investasi hari ini kita untung tidak akan ada coba di cek investasi di mana saja sekian tahun baru menghasilkan,” katanya.
Di katakan bahwa PDAM terus berusaha untuk meningkatkan laba tetapi memang kenaikan tarif itu baru terealisasi di tahun 2017 di bulan agustus.
“Memang betul laba dari 14 milyar itu 6 milyar berasal dari bunga yaitu dari bunga bank atau deposito peyertaan modal yang belum terserap atau terealisasi,” katanya.
Dirinya mengakui peyertaan modal yang di berikan itu di mulai pada tahun 2013 dan pada saat itu dikatakan merugi dan pada saat itu dari 8 milyar yang dapat di setorkan menjadi PAD kota depok hanya setengahnya yaitu 4.5 milyar.
Lebih lanjut di katakan bahwa untuk laba di tahun ini pihaknya mengaku belum menyerahkan keuntungan di karenakan masih menunggu persetujuan dari walikota.
“Tahun lalu memang belum kita setorkan karena menunggu hasil audit terlebih dahulu dan mudah-mudahan minggu depan bisa ada hasilnya dan untuk tahun ini sampai di bulan Juni laba kita sudah mencapai 6 milyar mudah-mudahan target kita 20 milyar dapat tercapai di tahun ini,” tutupnya.(Yopi).
