Fakfak, beritalima – Rasulullah memberikan petunjuk sebelum memasuki bulan Ramadhan supaya melakukan perubahan didiri kita secara pribadi, demikian disampaikan Ketua MUI Fakfak, Drs.Mustaghfirin.M.Si, saat ditemui di tempat kediamanya Cendarawasi Jumat siang (12/5).
Menurutnya, Selama sebelas bulan harus dihitung besar – besar kebaikan yang sudah kita kumpulkan dan berapa kesalahan kita yang pernah kita lakukan. “Setelah kita hitung kebaikan diri kita yang berkaitan dengan kebaikan dan keburukan maka keburukan tersebut harus kita hancurkan disaat bulan Ramadhan sedangkan kebaikan harus pertahankan”, imbuhnya.
Didalam diri manusia itu, kata Mustaghfirin ada dua potensi, yaitu dosa dan potensi baik berupa pahala, ketika potensi dosa dan potensi baik berarti dirikita sendiri sedang diliputi oleh bisikan dan bujukan syetan, tetapi ketika tagwa yang muncul berarti bisikan syetan dapat kita tekan dan hidayah Allah yang dapat menguasai diri kita.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas ibadah Puasa bulan Ramadhan yang akan kita lakukan selama sebulan penuh doa-doa dalam rangka mempersempit ruang gerak syetan didalam diri kita sendiri, “sehingga syetan tidak memiliki kesempatan untuk menggoda manusia” kata Ketua MUI Fakfak ini.
Oleh karena itu Nabi Besar Muhammad SAW Bersabda; Barang Siapa berpuasa dibulan Ramadhan dengan landasan, dan mengharapkan Ridho dari Allah, maka puasanya dapat merubah dirinya sehingga menjadi orang yang berpuasa seperti anak yang baru dilahirkan dari rahim ibunya.
(Amatus Rahakbauw)