BONDOWOSO, beritalima.com – Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), menggelar penguatan managemen kepala sekolah, di Hotel Palm. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak Selasa (22/10/2019).
Di hari ketiga ini, Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar turun langsung. Dalam sambutannya dia menjelaskan, kegiatan ini untuk penguatan karakter kepala sekolah bidang administrator, supervisor, dan managerial utamanya.
“Sekolah bisa maju tergantung peran sekolah, bagaimana memperlakukan anatara bawahan dan atas sudah tidak ada lagi. Harus dianggap sebagai teman, mitra dan sebagainya,” jelasnya.
Menurutnya, kepala sekolah harus menjaga integritas, karena peran sekolah punya peran penting.
“Jangan sampai ada perselingkuhan anatara kepala sekolah dan guru,” tegas Politisi PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, Pembantu bagian keterangaan pada Disdikbud Bondowoso mengatakan, kegiatan Ini sudah angkatan ketiga.
Menurutnya, penguatan managemen kepala sekolah itu sifatnya wajib. Adapun yang ikut dalam kegiatan ini, terdiri kepala sekolah tingkat SD maupun SMP.
“Karena kalau tidak mengikuti penguatan kepala sekolah. Pertama Kepsek tak punya hak penandatanganan ijazah, itu aturan yang baru. Yang kedua, tidak punya berhak punya tunjangan kepala sekolah diberlakukan mulai April 2020,” jelasnya.
Sementara mengenai perselingkuhan Kepsek sejauh ini, tidak ada kejadian, hanya saja banyak angka perceraian kepala sekolah maupun guru.
“Makanya pak Wabup meminta tidak ada perselingkuhan. Perselingkuhan kita cukup tinggi, ada yang guru dengan guru, sepertinya data itu ada,” jelasnya.
Pihaknya mengaku tidak menyampaikan secara detail. Namun sebagai pengelola data, diketahui hampir setiap tahun 7 sampai 8 orang yang diproses.
“Ini demi kebaikan bersama, makanya pak Wabup turun agar tak terjadi lagi. Sudah selesai semuanya, kalau masuk ke ketanagaan semuanya sudah diproses Kalau yang lain tidak ada,” sambungnya
Namun demikian bagi kepala sekolah atau guru yang melakukan tindakan indisipliner, pasti ada sangsi.
“Hanya penurunan pangkat, baik itu berakala maupun kenaikan pangkat secara periodik. Menurut aturan seperti itu,” tegasnya.
Dari data yang diperole, kepala sekolah yang ikut penguatan managemen angkatan ketiga ini berjumlah 144. Sementara angkatan pertama 114 dan kedua sebanyak 166 orang. (*/Rois)