Ini Tiga Literasi yang Harus Dimiliki Mahasiswa menurut Kemenristekdikti

  • Whatsapp

Samarinda, Kalimantan Timur, – Saat memberikan sambutan pada acara Pelatihan Pembelajaran Aktif dan Manajemen Berbasis Sekolah untuk Dosen LPTK Mitra yang diselenggarakan oleh program PINTAR Tanoto Foundation, Unmul dan IAIN Samarinda, Sirin Wahyu Nugroho, Kepala Kepala Sub Direktorat Kemenristedikti menguraikan tiga ranah literasi yang harus dimiliki dosen dan mahasiswa.

Selain menguasai subjek materi pelajaran kuliah, tiga literasi ini, menurutnya, harus dimiliki para dosen dan mahasiswa untuk menghadapi era industry 4.0 ke depan yang penuh tantangan. Pertama literasi data. Para mahasiswa dan dosen diharapkan mampu mengolah banyaknya data dan informasi yang tersedia di era digital ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya. Menjadikan mereka lebih produktif dan meningkat taraf hidupnya.

“Jadi banyaknya data itu adalah peluang yang besar untuk berkembang. Bukan ranah mahasiswa lagi menjadikan banyaknya data malah menjadi sumber hoaks dan menyebarkan ujian kebencian,” ujarnya menekankan di hadapan lebih dari 60 peserta yang merupakan dosen Universitas Mulawarman dan IAIN Samarinda.

Kedua, literasi teknologi. “Mahasiswa harus didorong untuk melek IT, baik itu masuk dalam kurikulum, ko kurikulum maupun ekstra kurikulum. Kalau tidak masuk dalam kurikulum, para dosen bisa mendorong mereka untuk mendapatkannya dari luar,” tekannya.

Menurutnya mahasiswa yang tidak memiliki literasi teknologi akan bisa teraalienasi dan kalah dalam persaingan hidup sebab ketika keluar mereka harus berhadapan dengan era digitalisasi. “Rencana Perkuliahan harus mencakup ranah pengembangan karier dan perkembangan teknologi, supaya ketika lulus, mahasiswa langsung bisa bekerja,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya, mahasiswa sekarang perlu ditekankan untuk belajar coding, programming, kalau perlu sampai artificial intelegence. “Ini kebutuhan yang diperlukan di era sekarang.” ujarnya

Yang ketiga adalah literasi humanity, yaitu kemampuan untuk memanfaatkan ilmu dan teknologi yang dimiliki untuk membahagiakan dan menyejahterakan manusia.

“Perlu dibangun ekosistem yang menunjang untuk berkembangnya literasi demikian. Kalau itu bisa dibangun, itu juga akan mempengaruhi anak didik kita dari mulai SD sampai SMA. Kita perlu mendukung penggunaan teknologi pada pembelajaran, seperti pemberian tugas-tugas yang berbasis online sehingga akan berpengaruh saat mahasiswa calon guru mengajar nanti,” ujarnya.

Pelatihan Praktik Baik Pembelajaran Aktif dan Manajemen Berbasis Sekolah yang dikhususkan untuk dosen ini akan berlangsung selama tiga hari di Hotel Harris, Samarinda. Para dosen akan langsung praktek pada hari ketiga mengimplementasikan metode pembelajaran aktif pada mahasiswa.

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *