SURABAYA, beritalima.com – Upaya memperjuangkan kedaulatan tanah air kini telah dinikmati oleh generasi penerus bangsa. Untuk mengingat jasa para pahlawan sekaligus memperingati HUT RI ke-72, SMP Muhammadiyah 5 (Spemma) Surabaya menggelar sebuah lomba unik, mengetik naskah proklamasi sesuai teks asli dengan mesin ketik manual, Selasa (15/08/2017).
Para remaja generasi gadget mendapat tantangan mengetik konvensional, seperti kala Sayuti Melik menulis naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, pada tahun 1945. Dikoreksi oleh Soekarno dan didampingi wartawati senior, BM Diah.
Jenis lomba ini dimaksudkan untuk mendekatkan siswa pada situasi asli masa lampau bagaimana proses kemerdekaan itu diraih. Mengingat Sayuti Melik, merasakan kesulitan saat mengetik dan harus berulang-ulang.
Melalui lomba tersebut, diharapkan siswa dapat menghayati betapa perumusan dan pengetikan naskah proklamasi tidak semudah dukungan teknologi saat ini.
“Dulu naskah proklamasi harus diketik manual, lalu diperbanyak menggunakan kertas sid atau diketik lagi berulang kali, selanjutnya disebarluaskan ke seluruh wilayah Indonesia, menginformasikan jika bangsa Indonesia telah merdeka dari penjajahan bangsa asing,” tutur Susetyowati, Guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Kelas 7 dan 8 Spemma.
“Untuk mesin ketik sendiri merupakan inventaris dari sekolah, inventaris barang kuno. Dulu juga ada ekstra kurikuler ini di sekolah,” imbuhnya.
Beberapa peserta lomba memang sedikit kerepotan dengan alat kuno ini. Namun mereka dengan gigih menyelesaikan teks naskah proklamasi tersebut.
“Mengetik lumayan susah, kadang kalau kita ngetik macet harus kita tarik lagi. Juga tulisan di mesin agak susah dibaca,” aku Muhammad Fadhil Abbas , siswa 7F yang terlihat antusias mengikuti lomba meskipun harus mencoba berulang kali.
Kemerdekaan Indonesia diraih dengan banyak pengorbanan, kalau dulu penjajahan fisik, sekarang Indonesia sedang menghadapi penjajahan di segala bidang.Termasuk penjajahan teknologi dan budaya.
Untuk itu, Spemma tetap komitmen menghimbau para siswa tetap pintar menentukan sikap di era globalisasi. Salah satunya dengan lomba bertema kebangsaan seperti ini. (Ganefo)
Teks Foto: Lomba ngetik Teks Proklamasi Kemerdekaan RI dengan mesin tik manual di SMP Muhammadiyah 5 Surabaya, Selasa (15/8/2017).