GOWA. Kreatifitas warga di Desa Panciro Gowa kembali teruji. Salah seorang di antaranya, adalah Andryani Daeng Tabone, pengelola Rezky Colection, beralamat Jl.Poros Panciro-Barombong Gowa.
Rezky Colection ini dengan unit usaha industri rumah tangga pembuatan tas pesta dengan bahan baku limbah percak-percak kain bekas dan karton.
Kepada media Selasa sore (15/9/2020) Andryani Daeng Tabone, menegaskan, usaha daur ulang kain bekas dan karton bermula 2014, saat itu cukup banyak di sekitar lingkungan tempat tinggal percak-percak kain dibuang percuma dan jadi limbah.
Langkah pertama mengumpulkan kain bekas itu dan mendaur ulang beberapa tas pesta sebagai contoh dan menawarkan kepada warga dan rupanya ada yang mulai tertarik, kata anggota PKK Desa Panciro ini.
Waktu berjalan semakin banyak permintaan dan melibatkan beberapa perempuan membantu memproduksi memenuhi permintaan yang mulai berdatangan dari luar Desa Panciro.
Pesanan tas ini dari bahan baku limbah kain, mulai padat saat menjelang musim pesta usai Idul Fitri setiap tahun di masa sebelum wabah Corona, katanya.
Jangkauan pasar dari produk home industri tas pesta ini, selain dari Gowa juga datang dari Takalar, Makassar bahkan ada juga yang pesan dari Jawa.
Produk tas pesta dari Rezky Collection ini terjangkau bagi masyarakat kebanyakan dengan badrol harga antara Rp.50.000-Rp.250.000,-. Harga ini katanya sangat tergantung dari model tas yang dipesan, tegasnya.
Selama masa wabah pandemi Covid-19 dengan keterbatasan penyelenggaraan pesta pernikahan, sunatan dan sejenisnya maka pesanan tas pesta juga sangat terasa berkurang, ungkapnya.
Selama menekuni usaha home industri ini kendala yang dirasakan adalah modal dan menembus pasar yang lebih luas.
Sedangkan soal bahan baku sisa kain dan karton tidak jadi kendali karena tersedia cukup di desa ini, katanya. (ulla/yahya).