GRESIK, beritalima.com-Pemerintah Desa Sumput, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, memanfaatkan Tanah Kas Desa (TKD) milik desa untuk menanggulangi banjir dengan membangun embung seluas 1,6 hektare di Dusun Sumput Asri.
Embung dengan panjang sekitar 800 meter dan lebar 34 meter itu kini terbukti mampu mengurangi banjir yang kerap masuk ke pemukiman warga saat musim hujan.
Kepala Desa Sumput, H. Sutaji SE, SH, mengatakan bahwa lahan tersebut sebelumnya berupa rawa yang tidak termanfaatkan. Pemerintah desa kemudian mengambil inisiatif mengeruk dan menatanya menggunakan anggaran Dana Desa (DD). “Manfaat pertama tentu untuk mengurangi banjir, karena embung ini bisa menampung air yang biasanya masuk ke pemukiman warga,” jelas Sutaji.
Seiring waktu, area embung tersebut dikembangkan menjadi kolam pemancingan sekaligus ruang usaha kuliner bagi pelaku UMKM setempat.Upaya ini menjadi bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Manfaat kedua, tempat ini kami sewakan untuk UMKM dan kolam pemancingan juga dikelola warga sekitar, sehingga masyarakat bisa mencari nafkah di situ,” tambahnya.
Ke depan, pemerintah desa berencana menjadikan embung tersebut sebagai destinasi wisata lokal, meski saat ini belum memiliki nama resmi. “Terkait nama wisatanya nanti akan dimusyawarahkan, biar lebih dikenal masyarakat sekitar Sumput,” ujarnya.
Menurutnya, embung ini kian ramai dikunjungi warga, terutama pada sore hari dan akhir pekan. Pengunjung datang untuk menikmati kuliner sekaligus pemandangan hamparan kolam.“Tempatnya strategis dan kulinernya enak. Ada kolam pancingnya, jadi bisa sekalian menikmati suasana,” katanya.
Selain menggerakkan ekonomi warga, embung ini juga menambah Pendapatan Asli Desa (PADes).“Untuk satu petak disewakan Rp7,5 juta, dan itu masuk ke PADes. Alhamdulillah PADes kami bertambah,” ungkap Sutaji.
Ia berharap ada dukungan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Gresik untuk pengembangan embung tersebut.“Tahun depan desa kami ikut lomba mewakili Kecamatan Driyorejo yang diadakan Dinas PMD Kabupaten Gresik. Kami berharap Dinas PMD bisa memberikan support anggaran agar kawasan kuliner di sini semakin maju,” pungkasnya.
Sementara itu, Kaur Perencanaan Desa Sumput, Nanang Susanto, menuturkan bahwa saat ini terdapat lima petak kolam dan dua warung yang pengelolaannya diserahkan kepada RT setempat. Kolam-kolam tersebut diisi ikan mujaer, bandeng, nila, dan tombro. Menurutnya, embung paling ramai dikunjungi pada hari Sabtu dan Minggu.
Anggota BPD Dusun Sumput Asri, Agus Budiarjo, turut mengapresiasi keberadaan embung tersebut.
“Alhamdulillah, pengelolaannya memberi keuntungan, baik dari hasil sewa pemancingan maupun bagi UMKM di sekitarnya,” kata Agus.
Jurnalis : Moh Khoiron







