PASURUAN, beritalima.com – Penanggulangan kemiskinan kaum perempuan dalam program Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera (Jalin Matra) Pemerintah Provinsi Jawa Timur diajukan oleh Kementerian PAN dan RB untuk mengikuti ajang tingkat internasional yaitu United Nation Public Services Award (UNPSA) tahun 2017. Selain program Jalin Matra, ada 106 program inovasi yang berasal dari daerah lain di Indonesia yang juga ikut diajukan di ajang tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Dr H Akhmad Sukardi, MM di hadapan 150 para pendamping program Jalin Matra Provinsi Jawa Timur Tahun 2017, di Hotel Royal Tretes View, Pasuruan, Kamis (23/3) malam.
Menurut Sukardi, keberhasilan program Jalin Matra ini bukan hanya keberhasilan pemerintah provinsi, tetapi juga keberhasilan semua pihak, yakni pemerintah kabupaten, kecamatan, desa, hingga pendamping program.
Sejak diluncurkan Gubernur Jatim Pakde Karwo pada 16 Desember 2014 di Gedung Negara Grahadi, sudah banyak kegiatan yang dilakukan. Diantaranya berupa Pilot Project Program Jalin Matra Bantuan RTSM, Jalin Matra Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK), dan Pilot Project Jalin Matra Penanggulangan Kerentanan Kemiskinan (PK2) di 29 kabupaten.
Pada 2017, Program Jalin Matra menyasar Bantuan RTSM sebanyak 7.720 RTSM yang tersebar di 96 Desa pada 16 Kabupaten. Juga ada Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK) dengan sasaran 23.880 KTRP di 785 Desa pada 29 Kabupaten, serta Jalin Matra Penanggulangan Kerentanan Kemiskinan (PK2) dengan sasaran180 Desa di 29 Kabupaten.
Sukardi manambahkan, upaya menurunkan jumlah penduduk miskin telah berhasil secara signifikan. Pada 2009 penduduk miskin di Jatim sebesar 6.022.590 jiwa (16,68%) pada September 2016 menurun menjadi 4.638.530 jiwa (11,85%). Ini berarti selama kurun waktu enam tahun telah terjadi penurunan sebesar 1.384.060 jiwa (4,83%).
Gubernur Jatim, kata Sukardi, dalam berbagai kesempatan seringkali menegaskan, bahwa bentuk intervensi untuk rumah tangga miskin di Jatim sebagian besar bersifat pemberdayaan, dan hanya sebagian kecil yang bersifat bantuan sosial atau charity. “Intervensi tersebut merupakan wujud keadilan yang diberikan oleh pemerintah sebagai institusi yang harus hadir di tengah persoalan masyarakat,” tandasnya.
Masih menurut Sukardi, Program Jalin Matra merupakan program yang di desain secara khusus dan inklusif bagi masyarakat yang belum beruntung secara ekonomi, sosial, budaya (wong cilik) berdasarkan Basis Data Terpadu (BDT) Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) program perlindungan sosial tahun 2011 dan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) dengan status 30% kesejahteraan terendah.
Sosialisasi Program Jalin Matra dihadiri 150 orang peserta dari Bakorwil, Bappeda, Tim Penggerak PKK dan Pendamping Kabupaten Dari 29 Kabupaten. (**).