Inovasi Nilam Dikembangkan Kemenristekdikti di Aceh

  • Whatsapp

JAKARTA – Kamis 5 Oktober 2017, Bupati Aceh Jaya Bapak Drs Teuku Irvan TB dan tim berkunjung Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti.

Kunjungan itu menindaklanjuti program Klaster Inovasi Daerah Minyak Nilam yang sudah masuk tahap implementasi pengembangan klaster inovasi.

Pendampingan implementasi oleh Tim Ditjen Penguatan Inovasi – Kemenristekdikti.

Dr. Wihatmoko Waskitoaji, Ka.Sub.Dit. Pengembangan Sistem dan Jaringan Inovasi, sebagai tim pendamping Klaster Inovasi Nilam Aceh pada kesempatan tersebut menjelaskan paradigma Inovasi yang dimiliki oleh Ditjen PI beserta berbagai program yang ada.

Termasuk instrumen kebijakan yang dimiliki diantaranya seperti Inovasi Industri, PPBT/CPPBT dan klaster Inovasi daerah.

Bupati Aceh Jaya mengatakan sangat berterimakasih dengan adanya program unggulan nilam ini karena sangat membantu para petani nilam yang sudah ada sejak lama, sehingga minyak nilam ini bisa bangkit kembali menjadi pilar kekuatan ekonomi bagi para petani nilam.

Beliau juga akan mendukung dan menindaklanjuti dengan pengalokasian lahan dan program yang sesuai.

Pada pertemuan tersebut hadir juga B
Marthunis Kepala Bidang Ekonomi Bappeda Prov. Aceh, beliau menguraikan program Provinsi. Aceh terkait klaster ini.

Hadir juga Bapak Dr. Syaifulloh Direktur Atsiri Research Center – Unsyiah, Bapak Hanief Ka.Sub.Dit. Industri Bahan Baku dan Material Maju. Bapak Utama Kajo dari DRN.

Dalam penjelasannya Dr. Syaifulloh mengatakan bahwa Nilam Aceh (Pogostemon Cablin, Benth) adalah salah satu dari sembilan komoditi unggulan Aceh.

Nilam Aceh merupakan nilam terbaik dunia yang memiliki kandungan Patchouli Alkohol (PA) di atas 30%. Indonesia merupakan pemasok 90% kebutuhan minyak nilam dunia dan 70% diantaranya pernah berasal dari Aceh. Hingga saat ini minyak nilam Aceh sangat dibutuhkan sebagai bahan blending minyak nilam Indonesia dari daerah lainnya.

Bapak Hanief menjelaskan tentang program inovasi industri dan rencana kunjungan Menteri ke Aceh Jaya dalam rangka penyerahan ketel penyuling minyak hasil inovasi ARC – Unsyiah kepada koperasi KINA aceh.

Sedangkan Bapak Utama banyak memberikan masukan program pada klaster tersebut agar nantinya dapat menjadi cikal bakal berdirinya STP nilam. Demikiab rilis dari Direktorat Sistem Inovasi Kemenristekdikti. (Yahya)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *