Inovasi Ruang Tunggu Literasi, Kadindik Jatim : Belajar Dimanapun dan Kapanpun

  • Whatsapp
Dr. Wahid Wahyudi, Kadindik Jatim Saat Menemui Tamu di Ruang Tunggu Literasi

SURABAYA, beritalima.com | Dua tahun kepemimpinan Khofifah – Emil layak diapresiasi berbagai pihak, mengingat banyak inovasi yang dilakukan jajaran Pemprov Jatim, diantaranya Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.

Setelah sebelumnya memiliki beberapa program unggulan, diantaranya SMA/SMK Tani dan Digitalisasi Pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menunjukkan inovasi barunya, yaitu ruang tunggu literasi yang disingkat RATULITA. Ruang tunggu ini bisa dinikmati oleh para tamu Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, menjadi ruangan berbincang yang sangat nyaman sekaligus berperan sebagai perpustakaan yang menggugah tamu untuk berminat membaca.

Dijelaskan oleh Dr. Ir. Wahid Wahyudi, MT selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, bahwa fasilitas tersebut sengaja disediakan agar para tamu semakin mencintai dunia literasi.

“Ruangan ini berisi banyak buku yang kami sesuaikan dengan background para tamu yang kebanyakan adalah para guru/dosen, dan tenaga kependidikan”, terang pria kelahiran Lamongan yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim dan Penjabat (Pj) Bupati Lamongan, serta Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Malang.

“Kami ingin meneladani pemikiran Ki Hajar Dewantara, bahwa sekolah atau belajar itu bisa dimanapun dan kapanpun. Dengan begitu, pengejawantahannya diantaranya adalah bagaimana kita mendesain setiap ruangan menjadi ruang belajar yang dapat dinikmati semua usia, karena belajar itu tidak melihat batasan usia”, tambahnya saat ditanya di ruang kerjanya, Kamis (26/2).

Pemilik motto hidup “lakoni sing gampang lan manfaat, ojok ruwet” tersebut, menjelaskan harapannya agar dunia literasi semakin dicintai oleh banyak orang, terutama orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan pengetahuan yang didapat dari literasi, yaitu membaca dan menulis, baik berupa buku maupun melalui media yg memanfaatkan teknologi digital.

Kepedulian Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim terhadap literasi dapat dilihat melalui wujud nyata keberadaan Ratulita tersebut, dipuji banyak pihak, mulai dari guru, tenaga kependidikan maupun dosen, serta tamu umum lainnya. Diantaranya adalah Dr. Lia Istifhama, Ketua III STAI Taruna Surabaya yang pernah beberapa kali mendapatkan penghargaan yang membanggakan, diantaranya adalah salah satu tokoh dari 22 tokoh muda inspiratif Jatim, dan tokoh peduli Covid-19.

“RATULITA ini sangat cozy, nyaman untuk mengisi waktu kita yang datang sebagai tamu disini, tidak bosan, bahkan bermanfaat. Sembari menunggu pihak Dinas Pendidikan yang ingin kita temui, kita bisa membaca buku-buku yang sangat pas sebagai tambahan wawasan kita. Ada yang terkait pembelajaran, motivasi, pengetahuan umum, bahkan agama, yaitu kitab-kitab yang menjabarkan Alqur’an dan hadist.”, terangnya.

“Saya pribadi, sebagai seorang ibu, sangat ingin generasi bangsa cinta membaca dan menulis. Literasi seperti ini serapan ilmunya jauh lebih besar ketimbang yang didistribusikan melalui gadget. Hal ini terutama berkaitan proses pembelajaran bagi anak-anak usia TK, SD, SMP dan SMA/SMK tambahnya.

Senada dengannya, seorang guru dari Lumajang, yaitu Ratna Dewi, juga menjelaskan respon positifnya.

“Baru kali ini ada ruang tunggu yang nyaman dan sekaligus sebagai perpustakaan. Ini mengingatkan bagi kita semua yang profesinya seorang guru, agar tetap mengasah ilmu dengan banyak membaca dan menguatkan anak-anak agar tetap rajin membaca, jangan sampai hanya main game online saat daring”.

beritalima.com

Pos terkait