SURABAYA, Beritalima.com-
Universitas Airlangga (Unair) terpilih sebagai tuan rumah Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37 tahun ini. Tidak kalah membanggakan, sebanyak 18 tim dari Unair berhasil lolos untuk bersaing dalam ajang PIMNAS. Salah satunya adalah tim AUVEST PKM-KC Unair.
Adam Wildan, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), merupakan ketua tim AUVEST yang terdiri dari Amelia Avril (FKM), Nadia Hanifan (FKM), Brendan Muhammad (FTMM), dan Christopher Geoffrey (FTMM). Rizky Putra Prastio SSI MT sebagai dosen pembimbing tim AUVEST.
Wildan yang mewakili tim mengungkapkan rasa bahagianya ketika mengetahui tim Automatic Vest (AUVEST) lolos PIMNAS.
“Yang pertama tahu itu aku, terus aku bilang ke teman-teman. Reaksinya pasti senang. Sempat menangis juga karena perjuangan setelah beberapa bulan melewati proses perjalanan menuju Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) itu akhirnya terbayar bisa lolos ke PIMNAS,” tuturnya.
Inovasi Baru dan Berbeda
AUVEST merupakan sebuah inovasi berlandaskan poin ke-8 Sustainable Development Goals (SDGs) mengenai hak-hak tenaga kerja. Rompi otomatis tersebut tertuju secara khusus untuk para pekerja konstruksi dan industri.
“Secara otomatis rompi tersebut itu akan melakukan pendinginan kepada pekerja untuk menurunkan suhu tubuh. Hal ini merupakan pencegahan utama dari kejadian atau penyakit heat stress. Jadi, fokus utama dari inovasi kami ini adalah sebagai langkah awal dalam proses pencegahan terjadinya heat stress atau serangan panas,” ungkap Wildan.
Wildan menerangkan, AUVEST memiliki beberapa keistimewaan yang membedakan dari produk serupa yang telah ada. Ia mengatakan bahwa AUVEST telah memiliki sistem yang otomatis. Sehingga proses pendinginan rompi AUVEST bisa berjalan secara otomatis jika sudah mencapai batas ambang suhu yang telah ditentukan.
Selain itu, AUVEST telah terhubung dengan sistem aplikasi. Pengguna rompi AUVEST bisa mengontrol dan memantau kerja rompi melalui aplikasi. Dan yang terakhir, AUVEST memiliki heat sink fleksibel guna mengeluarkan dan menyerap panas.
“Karena di inovasi-inovasi sebelumnya itu biasanya untuk heatsink itu berbentuk keras dan kayak logam besi. Maka dari itu, kita inovasikan menjadi hal yang fleksibel. Karena kita juga mempertimbangkan kenyamanan dari penggunaan rompi itu sendiri agar pengguna atau pekerja saat dalam menggunakan rompi AUVEST,” jelasnya.
Strategi Khusus
Tinggal menghitung hari, tim AUVEST kini memilih untuk fokus mematangkan persiapan presentasi luring dan mempersiapkan jawaban untuk sesi Q&A saat PIMNAS nanti. Selain itu, tim AUVEST juga fokus mempersiapkan poster dan artikel ilmiah yang juga tak kalah penting. Mengingat hal tersebut menjadi salah satu kategori penilaian.
Wildan, sebagai ketua tim, memiliki strategi tersendiri untuk memimpin timnya. Ia selalu menyusun daftar tugas yang harus terselesaikan oleh setiap anggota dalam kurun waktu tertentu. Ia menambahkan bahwa kedisiplinan adalah kunci utama dalam menjaga kinerja tim.
“Yang terpenting itu kedisiplinan. Jadi, aku sama timku membuat kesepakatan bersama terkait dengan konsekuensi di setiap tindakannya. Jadi, biar sama-sama saling menghargai dan tidak ada yang meremehkan,” ujarnya.
Hambatan dan Solusi
Hambatan tentu saja tak terhindarkan. Wildan mengatakan jadwal yang bentrok dengan kegiatan perkuliahan merupakan kendala yang paling sering terjadi. Selanjutnya, jangka waktu yang terbilang singkat juga membuat tim AUVEST keteteran dalam menyelesaikan tugasnya.
“Tapi itu memang nanti enak di akhir itu, enggak terlalu mepet juga. Untuk kendala-kendala lain mungkin kayak internal aja,” imbuhnya.
Menurut Wildan, komunikasi merupakan solusi terbaik yang dilakukan saat kendala internal terjadi.
“Jadi, aku itu sering ngajak banget temanku untuk ngobrol sebelum memulai pekerjaan atau pembagian jobdesk. Terus misal nanti ada jobdesk atau apa pun yang belum selesai dikerjakan, itu nanti aku follow up, tanya kenapa kok belum selesai dan sebagainya gitu,” pungkasnya.(Yul)