Boyolali Beritalima.com – Sarono Kadus Tegalan Desa Teras: Jangan salahkan warga kami, masyarakat panik di satroni ratusan orang tengah malam, warga kami panik hanya melindungidiri karena merasa terancam akan di serang ratusan orang tak dikenal saat malam itu. (Kamis,09/02/2017)
Boyolali – Telah terjadi Insiden pada Sabtu (28/1/2017) sekitar pukul 01.00 WIB. dini hari di Dusun Tegalan, Desa Teras, Kecamatan Teras, salah satu orang yang merasa jadi korban bernama Dalimin, 31 warga Dukuh Barengan, Desa Salakan, Kecamatan Teras.
Insiden bentrok antara warga dan segerombolan orang tak dikenal tengah malam terjadi pada Sabtu (28/1/2017) sekitar pukul 01.00 WIB. Ratusan masa dengan mengendarai puluhan sepeda motor saat pulang dari acara konser dangdut di Kecamatan Teras.
Ketika melintasi jalan desa di Dusun Tegalan, Desa Teras, Kecamatan Teras. Merasa terusik dengan segerombolan orang tak di kenal yang melintas di perkampungan menggunakan sepeda motor di tengah malam maka pemuda dan masyarakat desa berbondong bondong keluar rumah dan mempersiapkan diri dikarenakan warga panik akan ada penyerangan dari segerombolan orang tak di kenal tengah malam.
Menurut pengakuan Saronto (Bayan / kepala Dusun) Tegalan desa Teras kecamatan Teras “Desa saya dimasuki oleh ratusan orang berkendara motor dan mobil bak terbuka dengan mengegas – ngegas kendaraannya seperti orang kampanye padahal sudah larut malam sekitar pukul 01.00 wib, dengan sepontan warga saya keluar rumah dengan amarah dan menghadang mereka lalu mereka kocar-kacir, salah satu dari mereka menabrak pagar mengakibatkan cidera. pada saat kejadian tersebut, salah satu dari gerombolan tersebut menembakkan senjata api dan terdengar oleh semua masyarakat di sekitar kejadian didesanya, untung tidak ada yang terkena suara tembakan tersebut” ujar Saronto. (Kamis,09/02/2017)
Kemudian Saronto menyampaikan bahwa terdapat beberapa kayu balok yang tertinggal dan sengaja dibawa gerombolan itu untuk menyerang desanya. Tambah Saronto kepada wartawan (Kamis,09/02/2017) ketika ditemui dikantornya.
Setelah kejadian tersebut, Saronto melaporkan kejadian kepada POLSEK setempat dan meminta perlindungan agar tidak ada lagi serangan serupa yang terjadi didesanya, dikarenakan banyak manula dan janda yang merasa takut dan khawatir bila ada serangan kembali, dan dia berharap agar pihak yang berwajib tidak semerta – merta menyalahkan warganya atas kejadian tersebut dikarenakan warganya hanya MEMBELA DIRI karena disatroni.
Jangan salahkan warga kami, masyarakat panik di satroni ratusan orang tengah malam, warga kami panik hanya melindungidiri karena merasa terancam akan di serang ratusan orang tak dikenal saat malam itu. Tegasnya. (Kamis,09/02/2017)
Saronto pun menyampaikan Bahwa dia selain menghadap KAPOLSEK Teras, dia juga sudah menemui KASAT RESKRIM POLRES Boyolali, dan memberikan pernyataan bahwa kejadian tersebut dilakukan oleh MASSA yang geram dan hanya MEMBELA DIRI karena merasa terganggu.
Menurut sumber lain setelah terjadi insiden tersebut, segerombolan massa sempat datang ke POLSEK teras dan melaporkan bahwa salah satu dari mereka terluka yaitu bernama Dalimin, 31 warga Dukuh Barengan, Desa Salakan, Kecamatan Teras.
Mereka datang ke POLSEK dengan aroma minuman keras (miras), dan salah satu pimpinan tersebut sempat bersitegang dengan salahsatu petugas POLRES boyolali yang datang ke tempat kejadian Perkara. Dalimin mengalami luka sabetan di sejumlah bagian tubuhnya dan mendapat 15 jahitan. Sepeda motornya juga rusak parah Melaporkan kejadian yang di alaminya ke Polres Boyolali.
Kapolres Boyolali, AKBP M. Agung Suyono, membantah penanganan kasus tersebut berjalan lamban. Dalam pemeriksaan, polisi harus berpedoman pada asas praduga tak bersalah.
“Kami enggak bisa langsung menangkap hanya berdasarkan keterangan saksi pelapor. Kita akan kumpulkan barang bukti yang kuat,” tegasnya. (YM. Hanafi, ck-278)