Oleh ; MOH.HAIRUDDIN
beritalima.com | Hampir satu bulan pelaksanaan pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilakukan oleh sekolah- sekolah khususnya di kota Pamekasan. SMA NEGERI 2 Pamekasan yang beralamatkan di Jl. Jokotole 234 tak luput dari kegiatan serupa. Kerinduan akan bangku sekolah bagi siswa sangat
terasa hal ini ditunjukkan oleh wajah sumringah tatkala sekolah memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas (luring) dan mengkombinasikan dengan model pembelajaran
daring. Melalui sosialisasi orang tua murid dan kesiapan sekolah untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas saat pandemi, manajemen sekolah terus berbenah diri. Setiap
guru dibekali ilmu untuk melaksanakan pembelajaran semenarik mungkin. Selain tatap muka,melalui Gogle Classrom (GC) guru juga menyediakan materi melalui vidio, ppt bahkan animasi.
Dibawah tampuk pimpinan Drs. Ali Umar Arhab, M.Pd, pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas di SMA Negeri 2 Pamekasan terus dievaluasi, alhasil
menunjakkan perubahan yang signifikan baik dari segi murid lebih-lebih dari para bapak dan Ibu guru pengajar. Tiada hari tanpa belajar, belajar yang menarik dan menyenangkan ikulah kiat-kiat
yang dibangun dan dibudayakan saat pandemi covid -19 menyelimuti atmosfir dunia Pendidikan saat ini.
Dari perspektif sosiologis pembelajaran dalam masa pandemi covid -19 telah melahirkan inovasi-inovasi baru dalam dunia pendidikan. Agent of change dalam hal ini pemerintah banyak
melakukan re-Engenering menyatukan kembali semangat mengajar para guru melalui kegiatan webinar yang hampir setiap hari ada, hal ini membuktikan betapa seriusnya perhatian pemerintah
dan pelaku pendidikan akan masa depan generasi emas Indonesia.
Disamping itu pandemi covid-19 menyadarkan kita bahwasanya proses pendidikan bukanlah tanggung jawab sekolah dan guru semata melainkan pendidikan itu menjadi tanggung
jawab kita semua baik Orang Tua maupun masyarakat.
Dalam mengusung lebel sebagai sekolah tangguh SMA Negeri 2 Pamekasan menerapkan protokol kesehatan untuk mengurangi penyebaran COVID -19, seperti pemberian masker gratis
kepada seluruh warga sekolah, penerapan etika batuk dan bersin yang benar, sering mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dan mewajibkan semua siswa termasuk guru untuk melewati bilik
Hendsanitaiser yang sebelumnya telah diubah dari bentuk cair menjadi uap,
Harapan kita di sekolah tangguh ini nanti bisa memberikan kebiasaan, setelah pembiasaan kemudin terbentuk karakter dari masing-masing anak. Kemudian kalau karakter itu sudah menjadi
darah daging bagi semua warga sekolah sehingga terbentuk kultur positif dipastikan semua warga SMA Negeri 2 Pamekasan Siap dengan new Normal yang direncanakan oleh pemerintah. Semoga
kedepannya SMA Negeri 2 Pamekasan dapat menjadi role model bagi sekolah lainnya khususnya di Kabupaten Pamekasan dalam penerapan protokol kesehatan.