TRENGGALEK, beritalima.com –
Bencana Hidrometeorologi kembali melanda Kabupaten Trenggalek. Kali ini curah hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan sejumlah wilayah di Trenggalek terendam banjir. Bahkan bencana kali ini diperkirakan lebih parah dibandingkan banjir bandang tahun 2006.
Selasa (18/10), Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan Wakilnya, Syah Muhamad Natanegara kompak tinjau warga terdampak banjir di sejumlah tempat. Kali ini selain menyalurkan bantuan makanan dan air bersih, pasangan kepala daerah di pesisir Selatan Jawa itu mencoba menghimbau masyarakat untuk mau mengungsi.
Pasalnya sesuai ramalan BMKG, dimungkinkan Trenggalek akan turun hujan hingga 2 hari kedepan. Tentunya bisa dimungkinkan debit air naik atau banjir akan lama surut. Maka dari itu pasangan bupati muda itu menganggap perlu mengedukasi masyarakat untuk mau mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Makanya nanti kita ingin keliling-keliling melakukan himbauan kepada masyarakat. Ramalan BMKG hari ini masih akan turun hujan hingga besok, maka dimungkinkan hari ini mereka pasti akan tergenang dan itu pasti tidak sehat,” terangnya.
Tadi saya minta kepada BPBD untuk di GOR bisanya disekat untuk laki-laki dan perempuan. Kemudian dipersiapkan untuk bermalam dan dapur umum juga ada di Dinas Sosial, maka distribusi akan lebih mudah. “Kita akan keliling, saat ini kita tengah persiapkan perahu karet untuk Woro-woro warga agar bisa tergerak menyelamatkan diri terlebih dahulu. Karena curah hujan masih tinggi dan bila hujan berjalan 5 jam maka bendungan tidak dapat menampung dan air akan melimpas. Maka akan semakin lama proses turunnya air,” tandasnya.
Untuk Bendungan Tugu sendiri sudah menampung 2 juta m³ air. Dan ini kalau hujan terus datang maka otomatis spillway akan memuntahkan air. Air bendungan tidak lagi bisa menampung. Maka dari itu kita sampaikan kepada masyarakat surutnya air akan lebih lambat. Maka dari itu kita dirikan posko agar masyarakat bisa bermalam di situ.
Yang dibutuhkan sekarang adalah makanan cepat karena untuk memasak membutuhkan waktu dan dapur umum kita tidak bisa untuk mempercepat. “Kalau ada bantuan relawan yang cepat cepat saja, seperti roti dan sejenisnya. Itu sangat dibutuhkan. Kita juga akan distribusi air bersih dan juga baju, karena rata-rata almari juga ikut terendam. Masyarakat tidak punya baju bersih untuk menghangatkan diri. Apalagi yang dipakai juga sudah basah,” jelasnya. (Her)