SURABAYA, beritalima.com | Seiring dengan Kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) selama tahun buku 2020 yang mengesankan, serta diikuti dengan kinerja Triwulan I 2021 yang meyakinkan, banyak investor domestik yang memilih saham Bank Jatim sebagai instrumen investasi, tidak terkecuali dengan manajemen Bank Jatim yang mengambil langkah positif dengan membeli saham berkode BJTM tersebut.
Dalam keterbukaan informasi yang dilaporkan kepada Bursa Efek Indonesia tanggal 20 sampai 21 April 2021, Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman serta Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha menambah kepemilikan saham BJTM dengan tujuan investasi.
Dalam informasi tersebut, tercatat Busrul Iman membeli saham sebanyak 240.000 lembar saham yang dibeli di harga Rp 795/ lembar saham, sedangkan Ferdian Timur Satyagraha tercatat membeli saham sebanyak 223.800 lembar saham pada posisi harga Rp 800/ lembar saham.
Dari pembelian tersebut, total saham BJTM yang dimiliki oleh Busrul & Ferdian masing-masing sebesar 1.222.200 lembar saham dan 942.433 lembar saham.
Berdasarkan komposisi kepemilikan saham Seri B BJTM sampai Maret 2021, Investor Domestik mendominasi kepemilikan saham BJTM sebesar 50,2 % dengan jumlah investor sebanyak 64.634 investor, sedangkan sebesar 49,8% milik Investor Asing dengan jumlah investor sebanyak 219 investor.
Dari jumlah investor domestik, sebesar 43,5% dimiliki oleh individu, sedangkan sisanya dimiliki oleh institusi. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat domestik secara umum terhadap Bank Jatim semakin meningkat.
Busrul Iman meyakini bahwa Bank Jatim memiliki prospek yang cerah di tahun 2021. “Sesuai dengan kinerja keuangan Maret 2021 yang telah kami rilis beberapa waktu lalu, kinerja Bank Jatim menunjukkan pertumbuhan positif dari tahun sebelumnya (Year on Year/YoY).
Total aset tercatat Rp 89,65 Triliun atau tumbuh 28,58% (YoY), sedangkan laba bersih tercatat Rp 448 Miliar atau tumbuh 2,20% (YoY).
“Selama triwulan I 2021, penyaluran kredit Bank Jatim tercatat Rp 41,73 triliun atau tumbuh 8,63% (YoY), sedangkan dana pihak ketiga tercatat Rp 76,09 triliun atau tumbuh secara signifikan 31,72 %,” terang Busrul. “Berdasarkan kinerja tersebut, kami optimis dapat mencapai target kinerja keuangan di akhir tahun 2021,” tambahnya.
Beberapa langkah telah disiapkan dalam mendukung pencapaian target tersebut, salah satunya adalah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang akan dimulai lagi pada tahun ini dengan plafond Rp 1 triliun. Selanjutnya, Bank Jatim juga akan berusaha meningkatkan market share untuk kredit multiguna yang saat ini masih sebesar +60%. (Gan)