IPM Kota Kupang Tertinggi di NTT

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Matamira B. Kale, menyampaikan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di NTT pada tahun 2024 mencapai 69,14, dan masuk dalam kategori sedang. Capaian ini menunjukkan perkembangan positif dibandingkan dengan periode 2021-2023.

“IPM mencerminkan pembangunan yang lebih baik dibanding periode sebelumnya, meskipun pertumbuhan angka IPM periode 2020-2024 lebih rendah 1,08 persen dibandingkan periode 2021-2023. Pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2023 yaitu 1,14 persen”, kata Matamira Kale, saat konferensi pers pada Senin (2/12).

Dikatakan Matamira, IPM sendiri dibentuk oleh tiga dimensi utama, yaitu pertama dimensi kesehatan.

Dimana dimensi kesehatan indikator penyusunnya adalah umur harapan hidup. “Umur harapan hidup artinya ketika satu orang lahir, dia diharapkan berada di kisaran 71-83 tahun”, ujarnya.

Kedua, dimensi pendidikan. Menurut dia, pendidikan diukur dari dua indikator, yaitu rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Dan, standar hidup layak itu diukur dengan indikator pengeluaran riil per kapita.

“Indikator pengeluaran riil per kapita ini, adalah indikator yang dihitung berdasarkan harga dari kota yang dijadikan desline. Jadi harga itu distandarkan dengan harga kota tertentu”, kata dia menjelaskan

Sementara itu, lanjut dia, dilihat dari harapan hidup provinsi NTT 71,83 tahun. “Artinya ketika orang lahir rata-rata akan mencapai usia 71,83 tahun”, ujarnya.

Kemudian harapan lama sekolah 13,23 tahun. Rata-rata lama sekolah 8,02 tahun.

Selanjutnya, pengeluaran riil per kapita NTT tahun 2024 sebesar Rp8.534.000.

Dia menambahkan, perkembangan komponen pembentuk IPM periode 2020-2024, adalah semua komponen meningkat, baik untuk harapan hidup, harapan lama sekolah, dan rata-rata lama sekolah maupun pengeluaran riil per kapita.

Sedangkan umur harapan hidup pada tahun 2020, kata Matamira mencapai 70,88, sedangkan di tahun 2024 menjadi 71,83 tahun

Untuk harapan sekolah tahun 2020, yakni 13,18 tahun, tahun 2024 menjadi 13,23 tahun.

Kemudian rata-rata lama sekolah tahun 2020 7,63 tahun, dan 2024 meningkat 8,02 tahun. Untuk pengeluaran riil per kapita per tahun yang telah disesuaikan dengan harga kota yang menjadi acuan. Yaitu tahun 2020 Provinsi NTT 7.598.000, sedangkan tahun 2024 Rp8.534.000 per kapita per kapita per tahun.

Selanjutnya, kabupaten kota dimana IPM terendah masih ditempati oleh Kabupaten Sabu Raijua, IPM 62,02. Walaupun demikian Sabu Raijua sejak tahun 2023 sudah keluar dari kategori rendah, dan sudah masuk kategori sedang.

Kota Kupang Tertinggi, Sabu Raijua Beranjak ke Kategori Sedang

Matamira juga mengungkapkan bahwa Kota Kupang memiliki IPM tertinggi di provinsi ini. Sementara itu, Kabupaten Sabu Raijua, yang sebelumnya berada dalam kategori rendah, sejak tahun 2023 telah berhasil naik ke kategori sedang.

“Peningkatan IPM di Sabu Raijua adalah bukti bahwa upaya pembangunan daerah mulai menunjukkan hasil. Secara keseluruhan, rata-rata IPM di NTT terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun,” tambahnya.

Peningkatan IPM ini menunjukkan arah pembangunan yang lebih baik di NTT, namun tantangan seperti peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan ekonomi masih menjadi fokus utama untuk terus mendorong pertumbuhan yang lebih signifikan. ***

beritalima.com

Pos terkait