IPW: Penyerbuan dan Perusakkan Polsek Ciracas Bentuk Penghin

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Aksi penyerbuan dan perusakan yang dilakukan massa terhadap Polsek Ciracas Jakarta Timur beberapa hari lalu merupakan salah satu bentuk penghinaan terhadap institusi kepolisian.

Apalagi, kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane dalam keterangannya kepada Beritalima.com melaui WhatssApp (WA), Kamis (13/12), peristiwa tersebut terjadi di Jakarta yang notabene adalah ibukota negara dan pemerintahan.

Namun, kejadian ini bisa dipahami sebagai sebuah sikap kekecewaan masyarakat terhadap kinerja kepolisian yang dinilai belum maksimal dan belum profesional.

Artinya, jelas Neta, sebagian masyarakat masih belum percaya pada kinerja kepolisian yang akan mampu menegakkan rasa keadilan. Akibatnya, yang muncul adalah rasa dendam dan kekecewaan dari sebagian anggota masyarakat pada jajaran kepolisian yang kemudian mereka wujudkan dalam arogansi dan anarkis membakar kantor polisi.

Bagaimana juga, ungkap Neta, kasus pembakaran Polsek Ciracas itu perlu membuat jajaran kepolisian untuk introspeksi dan mengevaluasi sikap, perilaku dan kinerja jajaran aparatur bawahnya.

“Jika diibukota saja kantor Polsek bisa dengan mudah dibakar massa, bagaimana dengan di daerah pedalaman. Bagaimana juga kasus pembakaran Polsek Ciracas tersebut menunjukkan masih buruknya hubungan jajaran kepolisian dengan masyarakat di ibukota.”

Terlepas dari hal itu, lanjut Netam Polri harus segera memburu para pelakunya untuk kemudian ditangkap dan diproses secara hukum yang berlaku.

Terlepas buruknya sikap atau perilaku dan kinerja kepolisian, siapa pun tidak boleh main hakim sendiri, apalagi membakar kantor polisi. “Jika kasus ini tidak dengan cepat dituntaskan dikhawatirkan kasus pembakaran kantor polisi di ibukota ini akan menjadi preseden yang ditiru kelompok lain di daerah,” kata Neta mengingatkan.

Pada gilirannya, hal ini tentu saja bisa merusak wibawa Polri sebagai aparatur penegak hukum. Sebab itu siapa pun yg terlibat harus diburu dan ditangkap serta dibawa ke pengadilan.

Proses hukumnya juga harus transparan sehingga masyarakat akan melihat bahwa bangsa ini tidak main-main dalam menghukum orang-orang yang membakar kantor polisi, termasuk jika ada oknum militer yang terlibat dalam peristiwa itu.

“Kami dari IPW, kata Neta, berharap TNI juga melakukan tindakan tegas. Tindakan tegas TNI ini tidak sekadar mensuport Polri, tapi juga menunjukkan bahwa hukum di negeri ini masih ada dan siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum akan ditindak tegas,” demikian Neta S Pane. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *