Jakarta, Telah meninggal dunia dengan tenang Ir.Warsianto tadi malam sekitar pukul 23.59 wib.
Pria yang bernama Muhammad Warsianto (lahir di Semarang, 18 Oktober 1955) adalah ilmuwan Indonesia.
Putra sulung pasangan guru SD Wardoyo dan Siti Fatimah ini mengenyam pendidikan tinggi di Fakultas Teknologi Mekanisasi Pertanian Institut Pertanian Bogor tahun 1975-1979
Ahli peracik tembakau dari pabrik rokok PT Wismilak Inti Makmur. Belum lama ini, pria asli kelahiran Salatiga yang kini bermukim di Semarang, melaunching produk rokok terbaru dari Wismilak, yakni Diplomat Evo. Untuk sementara, produk rokok baru itu hanya beredar diwilayah Yogyakarta, Surabaya dan sekitarnya.
Menurut salah satu keponakan beliau yang juga pengusaha nasional dan pengamat militer Wibisono mengatakan sangat terpukul dan sangat berduka yang mendalam telah berpulangnya pakdhe Anto, demikian nama panggilan dari Warsianto.
“Saya baru mendapat kabar pagi ini setelah melihat WhatsApp di group keluarga, sedangkan saudara yang lain menelpon saya tadi malam namun tidak terangkat karena sudah tidur,” ujar Wibisono menyatakan kewak media di jakarta Minggu (1/10/2023).
“Saya sangat mengenal beliau sebagai om yang baik, dan beliau adalah cucu pertama dari keluarga besar Soetodiaedjo, eyank kami yang mempunyai 8 putra- putri, sedangkan Warsianto adalah anak pertama dari Siti Fatimah (Putri pertama dari eyank Soetodiardjo), jadi beliau adalah sesepuh kami,”imbuhnya
Lanjutnya, beliau dikenal dikalangan pengusaha-pengusaha rokok. Maklum, karena Warsianto memang sempat mengabdikan dirinya di beberapa perusahaan rokok kenamaan. Seperti, PT BAT, PT Bentoel, PT HM Sampoerna, PT Noyorono, dan PT Wismilak Inti Makmur.
Ahli meracik tembakau seperti Warsianto ini, bisa dikategorikan manusia langka. Karena orang seperti ini di Indonesia jumlahnya tidak banyak. Mungkin bisa dihitung dengan jari. Kalau dilihat dari cara kerjanya, sepertinya juga tidak sulit. Karena hanya bertugas mencium tembakau, meraciknya dengan saus dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan. Setelah rasanya sesuai dengan yang diinginkan, racikan itu distandartkan dan dipergunakan untuk membuat ribuan atau jutaan rokok jenis tersebut.
Namun, ilmu yang dimilikinya itu tidak mudah diperoleh dan hanya orang-orang tertentu saja yang mampu menguasainya. Karenanya jangan heran, kalau gaji para ahli ini, lumayan besarnya. Warsianto sendiri, baru bisa mendapatkan keahliannya setelah bergelut dengan tanaman tembakau dalam waktu cukup lama.
” Kita telah kehilangan putra terbaik dibidang ahli peracik rokok yang telah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia bisnis rokok di Indonesia,semoga Husnul Khotimah,Aamin,” pungkasnya