Jakarta, beritalima.com|- Dengan perkembangan jumlah korban terus bertambah, masih banyak wilayah terisolasi, penanganan korban yang lamban-amatir, gangguan kesehatan pengungsi makin menjadi-jadi dan sejumlah kepada daerah mulai angkat tangan, maka negara harus total selamatkan masyarakat terdampak bencana.
Ini yang membuat anggota DPD RI Irman Gusman terus mendesak Presiden Prabowo menetapkan bencana ekologi banjir besar dan tanah longsor di tiga Provinsi Sumatera ini sebagai bencana nasional (8/12).
Desakan penetapan status Bencana Nasional kian menguat. Ini diutarakan lagi oleh Irman usai bertemu Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah di Sumbar (6/12).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya satu suara: “Bencana di Sumatera harus segera ditetapkan sebagai Bencana Nasional.”
Karena dinilai bencana banjir bandang dan longsor di sejumlah wilayah Sumatera telah melampaui batas kemampuan pemerintah daerah untuk menanganinya. Kerusakan infrastruktur, hilangnya ratusan rumah, serta terputusnya akses antarwilayah membuat ribuan warga terisolasi.
“Ini bukan lagi bencana biasa. Bencana ini telah meruntuhkan kehidupan ratusan ribu masyarakat, melintasi batas provinsi, dan meninggalkan duka yang tak terhingga. Bahkan ada kampung yang hilang ditelan bumi,” ujarnya.
Skala kerusakan yang masif tersebut menuntut intervensi pemerintah pusat secara penuh. Status Bencana Nasional diperlukan agar seluruh sumber daya negara dapat digerakkan tanpa hambatan birokrasi.
“Sumatera memanggil. Pemerintah daerah telah mencapai batas kemampuan mereka. Jika kekayaan alam Sumatera adalah kekayaan nasional, maka bencananya pun harus menjadi tanggung jawab nasional,” tegasnya.
Jurnalis: rendy/abri
