JAKARTA, Beritalima.com– Politisi muda Partai Demokrat, Irwan Facho berharap Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunda pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dilakukan konsesium dari China.
Soalnya, ungkap anggota Komisi V DPR RI yang membidangi transportasi, infrastruktur dan Perumahan Rakyat itu, Indonesia tengah menghadapi bencana nasional, wabah Pandemi virus Corona (Covid-1) yang tidak hanya menewaskan lebih dari 1.000 anak bangsa tetapi juga memporak porandakan perekonimian rakyat serta mengacaukan kehidupan sosial masyarakat.
Apalagi, kata legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Timur tersebut, dikabarkan Pemerintahan Presiden Jokowi bakal melanjutkan pembangunan kereta cepat itu sampai Surabaya, Jawa Timur. Seharusnya, kata Irwan, pemerintah fokus untuk penanganan Covid-19 terutama untuk mengerakkan kembali perekonomian di tanah air dengan membantu para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
“Ya harusnya ditunda saja dulu karena situasi seperti ini kan, pemerintah juga mengeluh kekurangan anggaran penanganan covid, kekurangan anggaran untuk stimulus ekonomi,” kata Irwan dalam keterangan tertulis yang diterima Beritalima.com, Sabtu (30/5) petang.
Jadi, lanjut Irwan, baiknya lebih mendorong ekonomi masyarakat dulu, ekonomi kerakyatan, UMKM, ya fokusnya ke sana, dibanding melanjutkan infrastruktur-infrastruktur besar termasuk pembangunan Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung yang sebenarnya bisa ditunda.
Jangan sampai, sambung Wasekjen Partai Demokrat ini ada kesan yang negatif dari masyarakat jika proyek kereta cepat ini dilanjutkan ditengan rakyat yang sedang mengalami kesulitan akibat dampak Covid-19. “Kalau kereta cepat ini dilanjutkan di tengah dampak Covid-19 apalagi mau sampai Surabaya, bener-benar pemerintah berpihak pada pemodal atau pengusaha,” tegas dia.
Seperti diberitakan, Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung akan dilanjutkan sampai ke Surabaya. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
“Arahan Presiden, agar lebih ekonomis, untuk didorong kelanjutan proyek tidak hanya berhenti di Bandung, tapi sampai Surabaya,” kata Airlangga usai rapat kabinet yang dipimpin Presiden Jokowi lewat video conference, akhir pekan lalu. (akhir)