Aceh Utara | Beritalima : Irwandi Yusuf sementara ini merupakan bakal calon Gubernur Aceh periode tahun 2017 – 2022 mendatang yang center dibicarakan ditengah-tengah masyarakat.
Tak hanya politik warung kopi, di media sosial (Sosmed) lebih sengit dibicarakan dari beberapa tokoh publik yang mencalonkan diri sebagai bacalon Gubernur Aceh lainnya. Demikian dikalangan elite atau tokoh penting masyarakat pun menyebutkan mantan Gubernur Aceh periode 2007 – 2012 itu lebih layak mendapatkan kursi Gubernur Aceh di pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun mendatang ini.
Usai shalat Jum’at di Masjid Baitul Qaramah, Pemukiman Panteu Breuh, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, Irwandi Yusuf disambut hangat oleh para tokoh yang juga tim relawan pendukung Seuramoe Irwandi. Sedikitnya, sekitar lima ratusan massa melaksanakan temu ramah di tanah lapang, Desa Panteu Breueh, kecamatan setempat, Jum’at (20/05/16) siang tadi.
Disela-sela temu ramah tersebut Irwandi membeberkan beberapa fakta yang dirasakan oleh para pendukungnya pada beberapa pemilihan umum di tahun-tahun lalu. Terhitung sejak tahun 2012 pada Pilkada yang lalu hingga Pemilihan Legeslatif tidak sedikit intimidasi yang dirasakannya yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Seiring penyampaian itu, Irwandi mengajak masyarat mendukung Pilkada kali ini secara Pemilihan Kepala Daerah yang Halal. “Mari kita laksanakan Pilkada yang yang halal, jujur dan bebas teror, kekerasan juga intimidasi. Dengan Pemilu yang halal, maka halal juga hasil yang diprogramkan di masa depan,” kata Irwandi yang disambut tepuk tangan oleh masyarakat yang hadir.
Selain itu Irwandi Yusuf menyebutkan penyesalannya, dimana program-program pro rakyat yang di programnya selama menjabat Gubernur Aceh periode sepuluh tahun lalu dimusnahkan oleh pemerintah Aceh sekarang.
Jika ia dipercayakan rakyat kedepan nanti, dirinya mengaku komit dan konsisten mengembalikan program penting untuk rakyat yang selama ini dirasakan langsung oleh masyarakat Aceh khususnya. Program-program tersebut meliputi Jaminan Kesehatan Aceh (JKA), Pogram Pendidikan, Kaum Dhuafa, Sektor pertanian dan juga pemberdeyaan Masyarakat serta program lainnya termasuk investor asing.
“Saya enggan menjanjikan sesuatu yang mustahil dilaksanakan. Saya hanya merencanakan program-program yang sederhana saja, namun penting yang saat ini telah dirusak akan kembali menyentuh rakyat, seperti JKA, Dana Pendidikan Yatim Piatu dan program lainnya,” tegas Irwandi.
“Dengan pelaksanaan Pilkada yang halal, semua itu akan terwujud. Apa yang diniatkan baik tentu jalannya juga baik, serta hasilnya juga akan lebih baik,” tandasnya.(En)