Oleh : Suhendra Ratu Prawiranegara – Pemerhati Kebijakan dan Infrastruktur Publik.
Kemarin, Selasa 10 September 2019, Presiden Jokowi telah merespon gejolak yang terjadi di Papua dengan mengeluarkan wacana membangun Istana Negara/ Istana Kepresidenan di Papua. Substansi dari wacana ini tentu sangat baik. Sebagai wujud manifestasi NKRI.
“Jujur sebenarnya sejak ada wacana pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan, Saya tidak dalam posisi ikut masuk atas pro dan kontra wacana tersebut. Karena hal tersebut merupakan wilayah politik, dan harus diputuskan melalui mekanisme politik sesuai peraturan perundangan. Tapi saya dalam preferensi memberikan pendapat di beberapa media sosial dan diskusi-diskusi off air bahwa sebaiknya yang dilakukan adalah membangun Istana Kepresidenan di masing-masing pulau di Indonesia. Seperti di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Ini sebagai etalase dan sekaligus perekat wilayah NKRI. Alhamdulillah, Presiden Jokowi merespon ide saya tersebut dengan rencana akan membangun Istana Kepresidenan di Papua, yang mana kita ketahui selama hampir 1 bulan belakangan ini Papua dalam kondisi tengah bergejolak.”
*Mengapa Istana Kepresidenan penting dibangun ditiap-tiap pulau di Indonesia?*
Karena Indonesia adalah negara yang terdiri dari ribuan pulau. Terdiri dari pulau-pulau besar seperti Kalimantan, Sumatera, Papua dan Sulawesi. Yang mana pulau-pulau yang tersebar ribuan tersebut direkatkan oleh jalur laut/ perairan Indonesia. Maka dengan adanya Istana Kepresidenan di masing-masing pulau tersebut akan membuat rakyat memiliki kebanggaan dan merasa dihargai sebagai sebuah entitas besar bangsa kepulauan.
“Ini menurut hemat saya subsatnsi penting yang harus dimunculkan. Bahwa simbol kenegaraan, berupa Istana Kepresidenan hadir di wilayah pulau Indonesia. Secara administrasi pemerintahan juga lebih memudahkan dan efektif bagi Presiden beserta jajarannya berkoordinasi dengan pemerintah daerah di wilayah pulau Indonesia.
Jadi Presiden dapat berkantor selama berbulan-bulan di tiap-tiap wilayah pulau tersebut”.
Jika hal ini dilakukan oleh Presiden Jokowi, saya berkeyakinan bahwa rekatan kebangsaan NKRI akan semakin kuat dan kokoh. (*)