KEPULAUAN SULA,beritalima.com -Tindakan bendahara Desa Wai Ipa Kecamatan Sanana Kepulauan Sula ,Provinsi Maluku Utara (Malut) KA alias Karni Arif sala satu PNS yang diduga membawa kabur anggaran dana desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD), bukan saja membuat warga murka tapi suaminya juga ikut naik pitam.
Karena itu setelah warga melaporkan Karni ke polisi, suaminya Umar Ipa juga melaporkan tindakan istrinya ke Polres Kepulauan Sula. Sebab apa yang dilakukan istrinya itu membawa aib dan nama busuk keluarga. Ini membuat Umar Ipa malu.
”Kita sudah terima laporannya namun terpisah, selain laporan warga desa juga laporan dari suaminya,” kata Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Kepsul,Ipda Muslim Umabaihi.kepada beritalima.com Senin (4/2/2019)
Setelah menerima kedua laporan tersebut, mereka melacak keberadaan Karni, yang diduga saat ini berada di Pulau Jawa. Keluarnya juga ikut mencari Karni, mereka sempat ke salah satu hotel di Pulau Jawa yang diduga kuat dia menginap di situ, namun sudah tidak ada.
“Keluarganya ikut melacak, tapi setelah mereka ke lokasi yang bersangkutan sudah tidak ada,” lanjut Umar.
Dia menambahkan keberadaan Bendahara Desa Fagudu Kecamatan Sanana, FU alias Fitriani, juga belum diketahui. “Sampai sekarang kedua bendahara desa tersebut belum pulang ke Sula,” tuturnya.
Pjs Kades Wai Ipa Jumadi Duwila dan Pjs Kades Fagudu Sadik Gailea, berharap polisi bisa menemukan bendahara mereka masing-masing
Untuk diketahui Karni diduga membawa DD dan ADD senilai Rp 475.821.000, sedangkan Fitriani juga membawa DD dan ADD sebesar Rp 544.752.000. keduanya sudah tiga minggu meninggalkan Sanana, sementara nomor handphone mereka sudah notidak aktif lagi. (ds).