Aceh, Beritalima.com | ( Istri Gubernur Aceh, Marlina Usman, terus menunjukkan dedikasinya dalam membantu warga yang terdampak banjir di berbagai wilayah pedalaman Aceh. Tanpa mengenal lelah, ia turun langsung ke lapangan untuk memastikan bantuan logistik tersalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Upaya distribusi sembako ke daerah-daerah terpencil bukanlah pekerjaan mudah. Medan yang sulit, cuaca yang tak menentu, serta akses menuju lokasi pengungsian yang berada jauh di dalam hutan menjadi tantangan tersendiri bagi tim relawan.
Namun, Marlina tetap melanjutkan perjalanannya. Dari pusat kota hingga ke pelosok hutan belantara, ia bergerak tanpa ragu. Jalan terjal, sungai meluap, dan rute licin tak menghalangi langkahnya menuju lokasi-lokasi yang menjadi titik pengungsian warga.
Dalam proses distribusi, berbagai moda transportasi digunakan sesuai kondisi wilayah. Ada yang dapat dijangkau dengan mobil, sebagian harus ditempuh dengan sepeda motor, bahkan tak jarang perjalanan harus dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Untuk daerah yang benar-benar terisolir, distribusi logistik dilakukan menggunakan helikopter demi memastikan kebutuhan darurat tetap sampai ke tangan para korban banjir. Marlina menegaskan bahwa yang terpenting adalah bantuan, sekecil apa pun, bisa diterima oleh warga yang sedang mengalami kesulitan.
“Patut kita angkat kempol atas kerja keras semua tim selama banjir melanda Aceh,” ujarnya, mengapresiasi kerja lapangan relawan, pemerintah, dan berbagai pihak yang terlibat.
Ketika ditanya media tentang motivasinya turun langsung ke daerah-daerah sulit, Marlina mengungkapkan rasa empati yang mendalam terhadap para penyintas banjir. “Saya tak sanggup melihat warga saya, saudara-saudara saya, kelaparan di hutan. Saya sendiri berasal dari lingkungan hutan, jadi saya tahu rasanya,” katanya.06-12-2025
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak ambil pusing terhadap komentar miring yang mungkin muncul selama proses penyaluran bantuan. “Yang penting, warga yang terkena musibah harus mendapatkan bantuan, meski seadanya.”
Marlina mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk memperkuat solidaritas di tengah bencana besar ini. Menurutnya, skala bencana banjir yang terjadi kali ini hampir menyamai suasana masa-masa kelam pasca-tsunami Aceh dulu.
“Kita harus saling membantu dan saling menolong. Warga kita sedang berjuang melewati masa sulit,” ajaknya.
Bantuan yang disalurkan ke warga berasal dari berbagai sumber, mulai dari donatur, pemerintah, hingga bantuan pribadi yang diberikan langsung oleh Marlina. Semua itu merupakan bagian dari upaya bersama untuk meringankan beban masyarakat terdampak.
Dengan kerja tanpa henti dan komitmen kuat yang ditunjukkan Marlina Usman, harapannya bantuan dapat menjangkau seluruh titik yang masih membutuhkan, sekaligus menjadi penyemangat bagi para penyintas untuk bangkit kembali.(A79)








