MADIUN, beritalima.com- Beberapa hari terakhir, di Kota Madiun, Jawa Timur, menyebar berita tentang penjemput misterius yang menjemput siswa SD/MI.
Kabar yang beredar, penjemput misterius itu ada yang berkelompok terdiri 2-3 orang atau seorang diri. Mereka ada yang mengendarai mobil, ada juga yang naik motor.
Informasi yang beredar, kejadian itu terjadi di SDN 1 Mojorejo, MIN Manisrejo (Kecamatan Taman), SDN Pangongganan dan SDN 1 Winongo (Kecamatan Manguharjo).
Sedangkan siswa yang mengaku akan dijemput penjemput misterius, yakni MES (10), siswa kelas 4 SDN 1 Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Sabtu (23/10) lalu.
“Usai pulang sekolah sekitar pukul 12.00 WIB, saya lagi berjalan sendirian. Lalu, ada motor Honda Supra dinaiki seorang pria berhenti tepat di sebelah kanan. Dia mengajak untuk naik motor, untuk diantar pulang,” cerita MES, kepada wartawan, Senin 24 Oktober 2016.
Karena tidak kenal dengan pria yang menawari tumpangan, bocah ini mengaku langsung lari karena takut. Sekitar pukul 16.30 WIB, masih menurut cerita MES, saat dirinya berjalan dengan ibunya, sempat melihat pria yang menawari tumpangan di jalan sama. Tapi ketika akan dihampiri, pria itu kabur dengan dengan motor.
“Atas kejadian itu, kami tindaklanjuti dengan menyampaikan kepada siswa-siswi, agar berhati-hati terhadap orang tidak dikenal. Jika biasa dijemput, tapi penjemput belum datang, agar menunggu dalam halaman. Kalau tidak dijemput, agar berjalan bersamaan dengan temannya atau rombongan,” kata salah satu guru SDN 1 Winongo, Inna Intarti.
Tindakan lain, tambahnya, kepada orang tua siswa-siswi diminta waspada, meski pihak sekolah saat jam pulang juga melibatkan penjaga sekolah untuk mengawasi situasi sekitar.
“Kami amati situasi sekitar. Jika ada anak belum dijemput, kami beritahukan orang tua bersangkutan segera dijemput. Ini tadi dari Polsekta Manguharjo juga sudah ke sekolah, meminta keterangan MES,” tambahnya.
Kapolres Madiun Kota AKBP Susatyo Purnomo, mengaku sudah menerima sejumlah laporan perihal tersebut. Polisi juga sudah menindaklanjuti dengan membentuk tim khusus untuk mencari atau melacak ‘pelaku’.
“Kami juga turunkan anggota berseragam dan tidak berseragam di sejumlah sekolah. Keterangan juga sudah dikumpulkan, semoga membuahkan hasil,” kata AKBP Susatyo Purnomo, kepada wartawan. (Dibyo).