JAKARTA, Beritalima.com-
Entah dari mana beredarnya kabar angin tentang akan adanya rotasi jabatan di kalangan Camat dan Lurah Pemprov DKI Jakarta, yang akhirnya berdampak menurunnya kinerja para pamong masyarakat untuk turun ke bawah (Turba).
Lantaran jarang turun ke bawah, banyak warga atau tokoh masyarakat mereka tak kenal siapa camat dan lurahnya. “Waktu jamanya pak Jokowi jadi Gubernur, hampir setiap hari Lurah sama Camat turun ke masyarakat. Tapi sekarang sudah kembali ke jaman dulu,”ujar Roby Warga Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (03/08/2017).
Padahal menurut Roby, Jika Lurah dan Camat tidak turun kelapangan, permasalah yang ada di lingkungannya tidak akan di ketahui. Bah kan bisa terabaikan.
“Permasalah yang ada di Rukun Tetangga (RT) maupun Rukun Warga (RW) kebijakan ada di tangan Lurah. Kalau lurahnya hanya terima laporan, sampai kapan permasalahan di lingkunhan dapat teratasi,” terang Roby.
Sementara ituHj Neneng Hasanah Anggota DPRD DKI Jakarta menegaskan camat dan lurah sebaiknya mengindahkan isu maupun informasi yang belum jelas soal rotasi atau mutasi jabatan.
“Sebaiknya para camat lurah untuk fokus pada tupoksinya. Dan tidak terpengaruh pada isu yang belum pasti yang justru dapat mengurangi kinerjanya,”tegasnya.
Menurut Hj Neneng, meskipun benar ada rotasi jabatan lurah dan camat harus menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya (Tupoksi) sebagai pamong masyarakat untu melayani warganya.
“Sebab sesuai tupoksi mereka harus rajin turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi maupun usulan pembangunan dari bawah, itulah tugas lurah dan camat,”bebernya lagi. (Edi)