TERNATE,Beritalima.com-Isu masuknya teroris di Halmahera menjadi perhatian bagi Polri, TNI dan pemerintah daerah.
Salah satu langkah antisipasi, yaitu aparat dari Brimob Polda Malut, Korem 152 Babullah dan Angkatan Laut akan menggelar latihan bersama.
Ini disepakati dalam rapat forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Maluku Utara di Mapolda Malut, Senin (3/4/2017).
Gubernur Maluku Utara KH. Abdul Gani Kasuba usai rapat mengatakan bahwa dalam rapat bersama Kapolda Malut Brigjen Tugas Dwi Apriyanto, Kabinda Brigjen Hendy Geniardi, Danrem 152 Babullah Ternate Kolonel Sachono, Ketua DPRD Malut Alien Mus, Wakajati, Dan Lanal Ternate Kolonel Rizaldi disepakati adanya indikasi, namun it baru sebatas pribadi-pribadi yang datang.
“Itu tetap dalam pantauan, mudah-mudahan semuanya dapat teratasi,” kata gubernur.
Kapolda Malut Brigjen Pol Tugas Dwi Apriyanto bahwa terkait isu teroris akan dilakukan penguatan melalui tiga pilar yaitu babinsa, babhinkamtibmas dan kepala desa untuk sama-sama menangkal, khususnya bagi pendatang untuk melaporkan diri ke RT sehingga semuanya terpantau.
“Yang paling krusial, bahwa masyarakat yang masih simpan senjata api pasca kerusuhan agar diserahkan ke polisi, dalam beberapa pecan ini saja sudah ada sekitar 5 pucuk senjata api rakitan yang diserahkan warga secara sukarela ,” kata kapolda.
Sementara itu, Danrem 152 Babullah Kolonel Sachono menambahkan, bahwa sementara ini belum terindikasi adanya teroris di wilayah Halmahera, namun jika ada diindikasikan dapat masuk dari wilayah Halmahera Utara.
Namun untuk antisipasi itu kata Danrem, akan dilakukan latihan bersama dengan Brimob, TNI AD dan AL dalam rangka mengantisipasi sejak dini kemungkinan terkait isu terorisme, sekaligus dilakukan patroli dengan mengecek langsung titik-titik yang kemungkinan dapat dijadikan tempat bagi teroris di Halmahera.
“Latihan bersama antar batalyon dan brimob sekaligus mengecek di lapangan. Rencana minggu ini bicarakan bagaimana pelaksanaannya,” kata Danrem. (rd/mn)
