Bengkulu, beritalima.com | Pemerintah Kota Bengkulu serius dalam mengatasi kebutuhan pendidikan, terbukti Walikota Bengkulu Helmi Hasan meninjau lokasi eks Terminal Betungan untuk dibangun sebuah Institut, Senin (2/09/19) siang.
“Hari ini kita meninjau salah satu aset Kota Bengkulu yang memang tidak bisa lagi difungsikan sebagai terminal, tetapi bangunan ini tidak boleh tidak dimanfaatkan. Maka dari itu, pemerintah bersama dengan yayasan yang sudah terbentuk akan memanfaatkan aset ini dengan mendirikan Institut Teknologi Bengkulu,” kata Helmi.
Menurutnya, perkembangan zaman menuntut kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda di setiap tahun. Ia menyebut kebutuhan masyarakat itu salah satunya pendidikan khususnya keahlian di bidang Informasi dan Teknologi (IT).
“Berdasarkan arahan bapak Presiden, sangat jelas bahwa kita perlu mendorong Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Ini juga menjadi prioritas bagi Kota Bengkulu, tahun ini targetnya Institut Teknologi Bengkulu ini sudah didirikan,” tambahnya.
Lebih jauh lagi beliau menjelaskan bahwa jurusan yang akan dibuat di antaranya Ilmu Manajemen Rumah Ibadah, teknologi informatika, dan lainnya yang harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Ini akan menjadi wadah anak muda untuk mengupgrade kemampuannya dalam menguasai teknologi khususnya di bidang IT. Teknologi bukan hanya konteks umum saja, tapi bagaimana teknologi bisa digunakan untuk memakmurkan rumah ibadah,” tutupnya.
Sementara itu, Pengurus Yayasan Harapan dan Do’a, Jarto Tarigan menyebutkan bahwa yayasan ini dibentuk untuk bergerak di bidang pendidikan yang diketuai Prof. Yohanes Syafri. salah satu dosen Universitas Bengkulu. “Saya kira ini adalah satu usaha kita bagaimana memberdayakan SDM, alangkah baiknya kalau kita mendirikan sebuah Institut teknologi yang dapat menelurkan anak muda berwawasan IT,” ucap Jarto.
“Jurusan manajemen rumah ibadah ini masih langka dan sangat diperlukan oleh masyarakat untuk memakmurkan rumah ibadah,” tutup Jarto. (rl)