SURABAYA, Beritalima.com|
Guna meminimalisasi penyebaran Covid-19, pada era new normal ini masyarakat dituntut untuk lebih memperhatikan protokol kesehatan. Tak terkecuali bagi anak-anak yang kini mulai aktif bermain di luar rumah. Karena itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menghadirkan sebuah aplikasi permainan edukasi untuk anak-anak agar dapat mencegah penularan Covid-19.
Salah satu anggota tim Abmas dari Power System Simulation Laboratory (PSSL) ITS Fachry Azca Haidar Fayumi menjelaskan bahwa aplikasi bernama Can’t Touch ini diperuntukkan bagi siswa tingkat Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Aplikasi ini bertujuan sebagai sarana pembelajaran interaktif mengenai bahaya dari virus Covid-19.
“Selain itu, terdapat juga cara menghindari penularan dan cara menjaga kesehatan diri, kehidupan new normal serta protokol kesehatan,” terang mahasiswa Departemen Teknik Elektro ini.
Dalam mengembangkan aplikasi Can’t Touch, tim Abmas ini menggandeng perusahaan teknologi TicTech Studio. Setelah melalui pengembangan selama kurang lebih tiga bulan, akhirnya permainan ini berhasil tersedia di Google Play Store dan dapat diakses secara umum. Aplikasi permainan ini memiliki fitur mini games mengenai Covid-19, penilaian skor, serta mengunggah skor ke media sosial.
Fachry menuturkan bahwa permainan ini tidak memiliki batasan level. Namun waktu tantangan akan semakin cepat seiring dengan meningkatnya level, sehingga permainan menjadi terasa lebih sulit. Mini games yang ada juga disajikan berulang kali untuk menciptakan efek repetisi.
“Sehingga pemain diharapkan terbiasa dengan nilai yang ingin disampaikan pada mini games ini,” ungkapnya.
Tim binaan Dr Ir Ni Ketut Aryani MT ini memilih SDN Medokan Ayu 2 Surabaya sebagai target sosialisasi. Fachry menyebutkan pemilihan tersebut berdasarkan pertimbangan lokasi yang dekat dengan kampus, belum ada program serupa di sekolah tersebut, serta kegiatan para guru berlangsung secara luring di sekolah.
“Koordinasi dengan para guru lebih mudah sehingga meminimalisasi adanya miskomunikasi,” jelasnya.
Tim yang beranggotakan 15 orang mahasiswa ini berharap bahwa aplikasi ini mampu dikembangkan lagi menjadi lebih menarik serta dapat menjangkau anak-anak yang lebih luas.
“Dengan edukasi ini, nantinya diharapkan persebaran Covid-19 di Indonesia bisa menurun,” pungkas mahasiswa angkatan 2018 ini.(yul)
Caption:
Tim Abmas PSSL ITS saat melakukan sosialisasi permainan Can’t Touch ke para siswa SDN Medokan Ayu 2 Surabaya secara daring