ITS Sediakan Ruangan Isolasi Mandiri bagi Sivitas Akademikanya

  • Whatsapp

Caption:
Ketua Tim Penyedia Ruangan Isoman sekaligus Ketua Satgas Kemahasiswaan ITS Yeyes Mulyadi ST MSc PhD (tengah) bersama petugas jaga di Ruangan Isolasi Mandiri ITS

SURABAYA, Beritalima.com|
Menghadapi puncak gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh virus varian omicron, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tunjukkan upaya serius dengan menyediakan ruangan isolasi mandiri (isoman) bagi para sivitas akademikanya, terutama mahasiswa, yang terkonfirmasi Covid-19. Tak sekedar ruangan isolasi, mereka juga akan mendapatkan perawatan medis dari dokter, obat-obatan dan vitamin, hingga konsumsi sehat untuk mendukung pemulihannya.

Usulan ruang isoman ini sendiri diinisiasikan oleh para Wakil Rektor ITS, Satuan Tugas (Satgas) Covid ITS, Medical Center ITS, Direktorat Kemahasiswaan ITS, Direktorat Pendidikan ITS, dan jajaran birokrasi ITS lainnya melalui rapat yang diadakan secara khusus.

“ITS bergerak cepat. tidak lebih dari satu hari sejak laporan kasus didapatkan, ruangan segera dibuka dan langsung dapat ditempati,” ungkap Yeyes Mulyadi ST MSc PhD, Ketua Tim Penyedia Ruangan Isoman ITS.

Lelaki yang juga merupakan Ketua Satgas Kemahasiswaan ITS tersebut menjabarkan, saat ini pihaknya telah mengalokasikan Wisma Bougenville ITS sebagai ruangan isoman yang dapat menampung hingga 21 orang. Sebagai cadangan apabila permintaan ruangan terus meningkat, ITS juga menyediakan satu ruangan di GOR Pertamina ITS.

Untuk memantau dan membantu pemulihan para mahasiswa yang dinyatakan positif Covid-19, ITS memberikan obat-obatan sesuai dengan anjuran dokter dari Medical Center ITS. Setelah menempati ruangan, mereka juga akan mendapatkan asesmen kesehatan rutin hingga dinyatakan sehat kembali.

“Kami juga memastikan gizi mereka terpenuhi dengan mengirimkan makanan tiga kali sehari dengan menu yang telah dikonsultasikan kepada tenaga medis,” imbuhnya.

Yeyes melanjutkan, ruangan isoman diperuntukkan bagi mereka yang dinyatakan memiliki gejala ringan. Sedangkan mereka yang dinyatakan mengalami gejala berat maupun memiliki penyakit bawaan (komorbiditas), pihak kampus akan langsung mengarahkan pasien tersebut ke rumah sakit mitra seperti Rumah Sakit Umum (RSU) Haji, maupun RS Darurat Lapangan Bangkalan (RSDLB).

Kebanyakan mahasiswa yang menempati ruangan isoman sendiri merupakan mahasiswa asal luar kota yang sudah terlanjur berada di Surabaya untuk mengikuti perkuliahan tatap muka (PTM) di ITS. Namun mereka tidak diperbolehkan dulu bermukim di rumah kos oleh pemiliknya lantaran terkonfirmasi Covid-19.

Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh tenaga medis, rata-rata mahasiswa bergejala ringan yang menempati ruang isolasi dinyatakan sembuh dalam waktu tujuh hari. Saat ini, jumlah mahasiswa yang berada di ruangan isoman adalah lima orang, di mana jumlah tersebut sudah mengalami penurunan dibandingkan minggu-minggu awal puncak kenaikan kasus Covid-19 varian omicron.

Menanggapi keadaan pandemi yang masih berlangsung, dosen Departemen Teknik Kelautan ini menegaskan bahwa ITS akan terus mengusahakan dan memberikan penanganan yang terbaik. Untuk itu, ia berpesan agar seluruh sivitas akademika ITS tetap tenang dan terus menjaga protokol kesehatan baik di dalam maupun di luar lingkungan kampus.

“Tingkatkan kesadaran masing-masing individu terhadap pentingnya protokol kesehatan karena pandemi ini belum berakhir,” tandasnya mengakhiri.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait