Ogan Komering Ulu, beritalimacom— Terjadinya perselisihan dan ketidakharmonisan antara dewan guru dengan Kepala SDN 25 Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Erliza, Spd, rupanya berbuntut panjang, beberapa waktu lalu puluhan guru dan komite sekolah bersama orang tua/wali murid mendatangi Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) OKU,
hal itu disebabkan karena kepala sekolah bersikap arogan dan sewenang-wenang terhadap dewan guru, kemudian kepala sekolah sering mempersulit dalam urusan penandatanganan pemberkasan sertifikasi.
Dimana sebelumnya diberitakan bahwa dewan guru telah melaporkan permasalahan itu ke Dinas Pendidikan Kabupaten OKU namun pihak Dinas Pendidikan (Diknas) OKU yang diwakili Kabid Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Paranto, SE justru terkesan memihak kepala sekolah dan dewan guru diintimidasi, diancam supaya menurut saja dengan kepala sekolah yang dinilai arogan. Bahkan Kabid Dikdasmen Paranto, SE menggelontarkan kalimat kalau tidak bisa dibina ya dibinasakan tutur salah seorang guru saat diwawancarai beritalima.com Minggu (2/1)
Oleh sebab itu puluhan dewan guru mendatangi Kantor DPRD OKU untuk meminta perlindungan dan mengadukan permasalahan tersebut agar Kepala SD N 25 Erliza, Spd segera diganti.
“Kami merasa tidak nyaman lagi untuk mengajar kalau memang kepala sekolah masih tetap menjabat, kami seluruh guru minta pindah saja untuk mengajar disekolah lain, karena kami tidak tahan lagi dengan kepemimpinan dia (Kepala sekolah Erliza, Spd),” ungkap salah satu guru.
Mendengar keluhan dari dewan guru SDN 25,
DPRD OKU mendesak supaya pihak diknas segera mencari solusi agar kegiatan di sekolah, dalam proses belajar mengajar dapat kondusif dan nyaman jika hal itu dibiarkan nantinya bisa mengganggu proses belajar peserta didik di sekolah.
“Saya minta agar kiranya pihak diknas OKU segera memgambil langkah tegas untuk menyelamatkan pendidikan, sebab seluruh dewan guru tidak sanggup lagi mengajar kalau kepala sekolah tidak segera diganti,” tegas H. Syafuddin AB anggota komisi I DPRD OKU.
Ditempat terpisah saat diwawancarai beritalima.com Kepala Bidang Pendidikan dasar dan Menengah (Dikdasmen) Paranto, SE membantah kalau dirinya dikatakan melakukan intimidasi dan mengancam terhadap seluruh dewan guru di SDN 25 menurut Paranto kalimat kalau tidak bisa dibina ya dibinasakan itu artinya hanya bentuk pembinaan terhadap bawahan bukan ancaman.
“Kami akan mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan itu tapi, tidak bisa semua itu dilakukan secara instan, semua butuh proses, sebab semua guru dan kepala sekolah merupakan milik kita semua tidak ada untuk mengancam dan intimidasi, yang jelas dalam waktu dekat setelah libur akhir semester ini kepala sekolah akan segera diganti,” ungkapnya.
Sementara ketika dikonfirmasi beritalima.com Minggu (2/1/17) Kepala SD Negeri 25 OKU Erliza, Spd mengaku tidak pernah merasa bersikap arogan terhadap seluruh dewan guru.
“Kalau mesti jabatan saya harus dicopot, saya sudah siap karena jabatan adalah amanah dan hal itu kewenangan pihak diknas, yang pastinya saya sudah berbuat yang terbaik untuk kemajuan sekolah, saya tidak takut untuk dicopot karena semua yang saya lakukan demi untuk kebaikan dan kemajuan sekolah,” terangnya.
(Ariyan)