GRESIK, beritalima.com – Tongkat komando pimpinan Polres Gresik resmi berpindah dari tangan AKBP Wahyu Sri Bintoro ke AKBP Kusworo Wibowo.
Prosesi serah terima jabatan Kapolres Gresik tersebut, berlangsung Senin (23/9/2019) di Mapolres Gresik, Jalan Basuki Rahmat.
AKBP Kusworo Wibowo sebelumnya Kapolres Jember. Ia menjabat Kapolres Jember selama dua tahun lebih. Sejatinya, sederet prestasi berhasil gondolnya. Bahkan, Kusworo didapuk sebagai kapolres terbaik di lingkup jajaran Polda Jawa Timur.
Nah, dengan masuknya di Polres Gresik, sederet pekerjaan rumah (PR) yang harus segera dituntaskan oleh mantan Kapolres Jember ini.
Salah satu PR yang harus segera dituntaskan oleh AKBP Kusworo Wibowo ialah keberadaan tambang galian C yang ditengarai ilegal. Termasuk menertibkan truk angkutannya yang kerap ugal-ugalan di jalan tanpa penutup terpal.
Lokasi tambang galuan C yang diduga ilegal ini, kini marak di wilayah selatan Gresik. Diantaranya di wilayah Kecamatan Benjeng. Halnya di Desa Jatirembe, Desa Metatu dan Klampok.
“Yang prioritas harus ditangani oleh Kapolres Gresik yang baru ini adalah menertibkan tambang galian C yang marak di Benjeng dan sekitarnya,” ujar Rudy (44), warga Benjeng, yang selama ini merasa resah bersama warga lainnya terkait keberadaan tambang galian C yang diduga ilegal ini, Senin (23/9/2019).
Hal senada dikemukakan oleh paguyuban masyarakat anti polusi dan pencemaran lingkungan dari Gresik selatan. Mereka, minta Kapolres Gresik yang baru fokus pada penertiban tambang galian C yang keberadaannya meresahkan itu.
“Pak Kapolres harus fokus ke sana. Dan bila perlu ungkap siapa dalang dibalik keberadaan tambang galian C yang diduga ilegal itu,” tandasnya. (mmd)