MADIUN, beritalima.com- Bupati Madiun, Jawa Timur, H. Muhtarom, menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Madiun agar tidak belanja berlebihan saat menjelang lebaran. Karena jika masyarakat terkesan ‘foya-foya’, bisa memicu angka inflasi.
Menurut Muhtarom, untuk menyambut hari raya Idul Fitri 1438 H/2017 Masehi, masyarakat tidak perlu tergopoh-gopoh, tidak perlu main borong. Karena jika itu dilakukan, dapat memicu angka inflasi.
“Dalam rangka menyiapkan lebaran ini, apa adanya saja. Misalkan saja atau seadainya kalau di kampung adanya telo (singkong) ya telo digoreng atau direbus. Itu sudah lumayan. Tidak perlu mengada-ada atau berwewah-mewah. Yang sederhana saja,” kata H. Muhtarom, dengan didampingi Kabag Humas Setda Kabupaten Madiun, Herry Supramono, kepada wartawan, Jumat 16 Juni 2017.
Menurutnya lagi, saat lebaran yang harus diperbanyak adalah silaturrahmi. Bukan banyak membeli. “Kalau masyarakat kita ini euforia main borong, akan terjadi inflasi yang luar biasa. Karena persediaan barang ada keterbatasannya,” tambahnya.
Masyakat yang main borong jelang lebaran, paparnya, dapat mengganggu dinamika pasar dan bisa memicu inflasi. “Maka saya sekali lagi menghimbau kepada warga masyarakat Kabupaten Madiun, dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri tidak perlu mengada-ada,” himbau Muhtarom.
Muhtarom juga menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Madiun untuk saling maaf memaafkan kepada orang tua, keluarga, lingkungan dan tokoh agama serta tokoh masyarakat. “Itu himbauan saya. Tapi saya kira selagi inflasi masih dibawah angka lima, aman. Artinya tidak ada panic buying (membeli barang karena panik kwatir habis),” pungkasnya.
Untuk diketahui, inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus karena tingginya permintaan barang. (Dibyo).
Foto: Dibyo/beritalima.com