Kediri. Menjalin komunikasi seutuhnya dari berbagai lintas institusi maupun lintas agama, berlangsung penuh keakraban di aula Pondok Pesantren (ponpes) Nurul Hakim ,Kelurahan Mojoroto, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Silaturahim bersama Forpimka Mojoroto yang berlangsung kemarin malam tersebut dihadiri Danramil Mojoroto, Kapten Inf Arifin Effendi, Kapolsek Mojoroto, Kompol Didik Prihartono, Camat Mojoroto, M.Ridwan, dan tokoh agama se-Kecamatan Mojoroto serta seluruh pegawai kelurahan se-Kecamatan Mojoroto, rabu (15/03/2017)
Diawal sambutannya, M.Ridwan berharap peran serta seluruh Kepala Kelurahan yang ada di Kecamatan Mojoroto untuk saling menguatkan basis kerukunan antar umat beragama di kelurahannya masing-masing, dengan menggandeng tokoh-tokoh agama setempat. Disamping itu, konumikasi yang intens antara pegawai kelurahan setempat dengan masyarakat, terkait dengan kerukunan antar umat beragama, turut mensosialisasikan di berbagai kegiatan yang ada di lingkungan RT atau RW, bersama LPMK setempat.
“Konsekuensi sebagai bangsa yang memiliki keberagaman dari berbagai sisi, perlu dicermati secara bijak, dan tidak perlu diperdebatkan atau dipermasalahkan. TNI dan Polri akan selalu solid berdampingan dengan masyarakat untuk secara tegas menolak segala bentuk intervensi dari kelompok-kelompok tertentu yang bertindak mau menang sendiri, bila perlu harus kita lawan bersama-sama. Ini Kediri bukan daerah lain, Kediri harus berbeda dengan daerah lain, kita melawan kepada yang berusaha merusak tatanan sosial di Kediri, kita bersahabat kepada yang berusaha menciptakan kedamaian di Kediri,”ujar Kapten Inf Arifin Effendi.
Menanggapi kasus-kasus berlatarbelakang intoleransi, Kapten Inf arifin Effendi menghimbau semua komponen masyarakat untuk bersatu menolak tegas segala bentuk atau upaya yang berusaha memecahbelah persatuan dan kesatuan bangsa. Kediri harus selalu penuh kedamaian dan jauh dari kekacauan yang berindikasi ingin merubah Pancasila serta Ke-bhinneka Tunggal Ika-an yang sudah berlangsung cukup lama di Kediri.
“Hukum tetap hukum, Polri mengacu pada hukum ,bila ada oknum-oknum yang jelas-jelas melanggar, pasti kita tindak, untuk itu, mari bersama-sama kita bergandengan tangan tanpa harus melihat latarbelakang kita masing-masing. Jangan gegabah dalam bertindak, karena hukum tetap diberlakukan bagi siapa saja yang melanggarnya, apalagi sampai merusak tempat-tempat ibadah atau bertindak menjadi provokator, pasti kita proses dengan hukum yang sudah ditetapkan,”ungkap Kompol Didik Prihartono. (Pen).