MALANG, Beritalima.com-
Anggota DPRD provinsi Jatim, yang juga menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang Hj. Jajuk Rendra Kresna SE MM mengaku bersyukur, bahwa akhirnya lembaga yang dipimpinnya menempati gedung baru dan hari ini diresmikan.
Peresmian tersebut ditandai dengan pengguntingan bunga oleh Ketua PMI Provinsi Jatim Imam Utomo dan Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto yang mewakili Bupati Malang.
Menurut anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini, Kantor Markas PMI kabupaten Malang yang baru diresmikan ini memiliki nilai yang sangat bersejarah, bukan saja karena peresmiannya dilakukan dengan empat agenda secara bersamaan.
Pertama upacara peringatan hari ulang tahun PMI dan bulan sabit merah se dunia. Kedua, peresmian Gedung Markas PMI yang berlokasi di Jalan Kebonagung,- Pakisaji, pelantikan Dewan Kehormatan dan Pengurus masa bhakti 2024 – 2029 serta halal bihalal.
“Jadi ada empat agenda yang kita satukan. Alhamdulillah semua berjalan lancar berkat dukungan dan doa semua pihak,” Ungkap bendahara fraksi Nasional Demokrat (NasDem) DPRD provinsi Jatim ini.
Wanita cantik berhijab yang selalu tampil penuh energik ini menyebut bahwa kantor markas PMI dibangun diatas lahan seluas 1000 meter dan luas bangunan 600 meter. Gedung ini di bangun dengan dana mandiri senilai Rp 4 miliar. Ini adalah partisipasi semua pengurus semampunya dan para relawan. Gedung dibangun secara bertahap yang dimulai sejak bulan Agustus tahun 2023 lalu.
Jajuk menjelaskan bahwa gedung di lantai satu ini digunakan untuk perkantoran seperti ruang ketua, ruang sekretaris, bidang administrasi dan ruang rapat pengurus. Lalu dilantai dua digunakan full untuk ruang pertemuan dengan kapasitas 500 orang lebih. Tiap rungan sudah dilengkapi AC sehingga lebih nyaman.
Jajuk juga mengungkapkan keinginannya untuk membangun gedung baru berkapasitas lebih dari 3.000 orang, karena gedung tersebut rencananya akan digunakan untuk para relawan.
“Kami punya sekitar 3000 relawan yang tersebar di semua kecamatan. Dengan memiliki gedung bagi para relawan tersebut akan memudahkan kita berkomunikasi, berdiskusi dan membuat program seperti pelatihan-pelatihan,” tukasnya.
Jajuk berterima kasih dan bersyukur atas terselenggaranya semua kegiatan ini, dirinya juga berharap, ada dukungan moril maupun materil dari seluruh pihak.
Jajuk menambahkan, berbicara tentang PMI adalah sebuah kebersamaan dan kemanusiaan.
“Jadi berdirinya gedung ini juga karena kebersamaan. Berbicara tentang kemanusiaan tentu yang di lapangan adalah para relawan itu yang jumlahnya jauh lebih besar dari pengurus,” sambungnya.
Gedung yang diresmikan ini merupakan Markas PMI Kebonagung, Gedung UTD di Kepanjen dan gedung UTD di Bedali. Ini semua muaranya menuju akreditasi PMI dan UTD.
Untuk mencapai CPOB ada beberapa persyaratan termasuk diantaranya adalah gedung ini.
Dengan adanya UTD di Bedali ini harapannya akan memudahkan masyarakat manakala ingin berdonor darah tidak harus ke Kepanjen, melainkan di Bedali yang cukup dekat dengan keberadaan mereka.
“Ya semua harus berproses, tidak bisa dengan ujuk-ujuk. Kami berharap teman-teman media juga menjadi bagian dari PMI sehingga ini menjadi milik bersama.Teman- teman sudah pernah donor darah belum!,” tanya Jajuk kepada para wartawan.
Lebih lanjut Jajuk menjelaskan bahwa stock darah UTD (Unit Transfusi Darah) setiap harinya terkumpul 300 kantong darah atau kira-kira dalam setahun itu ada 30.000 kantong darah.
Jajuk mengakui bahwa jumlah ini sesungguhnya masih sangat jauh dari kebutuhan. Apalagi kalau dibandingkan dengan PMI Solo, dimana setiap tahunnya hampir 100 ribu kantong darah. Faktor utamanya adalah tingkat kesadaran masyarakatnya masih perlu untuk terus diberikan sosialisasi.
“Oleh sebab itu UTD ini harus jemput bola. Pada kelompok tertentu, kalau perlu kita datangi. Tidak perlu mereka harus datang ke UTD. Perlu diingat bahwa semua darah dari pendonor itu harus melalui lab dulu apakah layak atau tidak,” sambungnya.
Dirinya berharap dengan keberadaan markas baru ini dapat menjadi tempat yang nyaman dan fungsional bagi seluruh relawan PMI, serta menjadi pusat koordinasi yang efektif dalam menjalankan misi kemanusiaan.(Yul)